Berita Tegal Hari Ini
Begini Cerita Ustadz Arif, Penyandang Tunadaksa di Tegal, Sempat Drop Seusai Alami Kecelakaan
Arif bercerita, ia kehilangan kaki kanannya dalam kecelakaan lalu lintas 24 tahun silam di Comal, Kabupaten Pemalang.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Kenangan itu masih terekam jelas di ingatan Achmad Arif Budiono (49), ustadz dan penjual tabung gas keliling di Kota Tegal.
Dia harus kehilangan kaki kanannya pada 24 tahun silam karena kecelakaan lalu lintas.
Ya, Arif sapaan akrabnya, adalah penyandang tunadaksa asal Kelurahan Mintaragen, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal.
Meski memiliki keterbatasan fisik, ia tidak pernah mengeluh dan putus asa.
Usaha tabung gasnya justru terus meningkat dari tahun ke tahun.
Sehari-hari untuk berjalan ia menggunakan dua tongkat.
Juga menggunakan sepeda motor roda tiga khususnya untuk mengantar tabung gas.
Baca juga: Penyekatan Tiga Titik Perbatasan di Kabupaten Tegal Ini Diperketat, Ini Lokasinya
Baca juga: Kemenag Kabupaten Tegal Imbau Warga Gelar Salat Idulfitri di Masjid dan Musala, Tidak di Lapangan
Baca juga: Kuswa Menangis, Terjaring Bawa Pemudik di Pos Pam Klonengan Tegal. Sempat Mengaku Takziah Orangtua
Baca juga: Ketahuan Mudik Gunakan Travel Gelap di Tegal, Pengemudi Didenda Rp 500 Hingga Mobil Disita
"Iya saya tunadaksa."
"Kaki kanan di atas lutut diamputasi karena kecelakaan pada 1997," kata Arif, bapak empat anak kepada Tribunbanyumas.com, Senin (3/5/2021).
Arif mengatakan, sehari-hari beraktivitas sebagai guru dan penjual tabung gas.
Pagi hari ia mengajar mata pelajaran tahsin, tahfidz, tadarus, dan tilawah (T4) di SMP Ihsaniyah Tegal.
Pulang mengajar pukul 09.00 sampai pukul 12.00, ia keliling mengantarkan gas ke langganannya di rumah makan dan toko kelontong.
Siangnya ia mengajar Baca Tulis Alquran (BTQ) di Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Al Bayan Kota Tegal.
Kemudian ia masih mengantar gas pada malam hari untuk langganannya penjual pecel lele.
"Rutinitas saya seperti itu, cukup padat."