Berita Pekalongan
Butuh Bantuan, Bayi Maulana asal Coprayan Pekalongan Tak Miliki Anus dan Harus Jalani Operasi
Tangis Noor Hidayati (43) pecah saat dokter menyatakan kondisi fisik anak yang baru dia lahirkan, Muhammad Maulana Arshaq, tak sempurna.
"Biaya sekali operasi bisa sampai Rp 75 juta. Saya tidak mempunyai uang sebanyak itu," imbuhnya.
Baca juga: Baru Buka Tiga Hari, Posko Pengaduan THR Kemenaker Terima 194 Laporan. Menaker Janji Tindaklanjuti
Baca juga: Kepala BIN Daerah Papua Gugur, Jadi Korban Penembakan KKB
Baca juga: Belum Diminta Putar Balik, Pengemudi Luar Daerah di Cemoro Kandang Karanganyar Harus Swab Antigen
Baca juga: Ada Kasus Covid-19 di Lingkungan Sekolah, DPRD Jateng Minta Pemprov Evaluasi PTM
Noor mengaku tak memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) maupun BPJS Kesehatan.
Sebenarnya, keluarga itu telah membuat kartu jaminan kesehatan tersebut namun hingga kini belum bisa aktif.
"Saya bersama suami sudah mengurus KIS sejak 16 Februari 2021, namun sampai saat ini belum aktif juga. Saya sudah datang berulang kali ke Dinas Kesehatan dan BPJS Kesehatan, menanyakan apakah KIS untuk anak saya sudah bisa digunakan apa belum, dan ternyata belum," ungkapnya.
Lantaran tak kunjung menerima tindakan, Maulana sempat mengalami demam dan masuk rumah sakit. Dia kembali dilarikan ke RSUD Kajen.
"Saat dirawat di RSUD Kajen, kami mendapat bantuan pemerintah lewat Jampersal," katanya.
Kabar terkait kondisi kesehatan bayi Maulana sampai ke Lazismu Kabupaten Pekalongan.
Mereka kemudian membantu pembiayaan operasi pertama bagi Maulana.
"Alhamdulilah, operasi pertama hingga pengobatan sekarang, dibantu Lazismu Kabupaten Pekalongan. Saya mengucapkan terimakasih," ucapnya.
Baca juga: Resep Es Cendol untuk Menu Buka Puasa Sore Ini, Gunakan Paduan Dua Tepung
Baca juga: Tahan Imbang Real Betis 0-0, Real Madrid Gagal Rebut Posisi Teratas Klasemen Liga Spanyol
Baca juga: Forbes Rilis Daftar Orang Terkaya di Indonesia, Ini Daftar 20 Nama Teratas
Namun, Noor belum mengetahui kapan operasi lanjutan bagi Maulana bisa dilangsungkan karena biaya.
Noor berharap, pemerintah daerah bisa membantu anaknya agar KIS yang didaftarkan bisa segera dipakai untuk pengobatan pada 1 Mei 2021 nanti.
"Saya minta doa dan bantuannya dari semua pihak agar anak saya Muhammad Maulana Arshaq bisa menjalani operasi sampai selesai dan bisa sehat serta tumbuh normal seperti anak-anak lain," tambahnya. (Indra Dwi Purnomo)