Teror Virus Corona
7 Guru di Sragen Positif Covid dan 2 Meninggal, Uji Coba Sekolah Tatap Muka Dihentikan
Uji coba PTM di Kabupaten Sragen dihentikan. Keputusan ini diambil setelah ditemukan tujuh kasus Covid-19 pada guru sekolah negeri.
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: rika irawati
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Ujicoba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Sragen dihentikan. Keputusan ini diambil setelah ditemukan tujuh kasus Covid-19 pada guru sekolah negeri.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) telah mengeluarkan surat keputusan terkait penghentian PTM yang diedarkan Sabtu (17/4/2021).
Sekolah jenjang SD dan SMP yang saat ini tengah melaksanakan ujian sekolah diminta menggelar ujian sekolah secara daring.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen Hargiyanto menjelaskan, ada tujuh guru jenjang SMA terkonfirmasi positif Covid-19.
Baca juga: Ruko di Masaran Sragen Terbakar: 1 Mobil, 2 Motor, dan 5 Ton Pupuk Ludes
Baca juga: Jalan di Timur Kantor Pemkab Sragen Bakal Jadi Pasar Takjil, Buka Setiap Sore selama Ramadan
Baca juga: Minggir saat Berpapasan dengan Mobil Lain, Mobil Keluarga Sutarno Berakhir Jatuh ke Sungai di Sragen
Baca juga: Warga Bumiaji Sragen Tewas, Jadi Korban Tabrak Lari dalam Perjalanan seusai Salat Subuh di Masjid
Kasus tersebut bermula dari seorang guru perempuan yang melakukan perjalanan luar kota, menghadiri acara pernikahan.
"Sempat berpergian ke luar kota, naik mobil ke acara jagong. Ada enam orang dalam mobil," kata dia dikutip dari TribunSolo.com, Sabtu (17/4/2021).
Seusai menghadiri acara tersebut, guru perempuan ini merasa tidak enak badan dan menjalani uji swab antigen. Hasilnya, reaktif.
Ia kemudian menjalani uji swab PCR 30 Maret 2021 dan hasil keluar selang sehari. Guru perempuan dinyatakan positif Covid-19.
"Suami dan anak ikut di-swab. Yang positif Covid-19 anaknya," tutur Hargiyanto.
Selain itu, lima orang yang ikut jagong bersama guru perempuan juga terkonfirmasi positif Covid-19.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen kemudian melakukan tracing ke kontak erat dan dekat pasien.
"Sudah di-tracing, kemudian tanggal 5 April kemarin hasilnya keluar, 3 orang positif. Kemudian di-tracing lagi dan didapati 3 orang positif," kata Hargiyanto.
Baca juga: 5 Berita Populer: Kekhawatiran DPD atas Bandara JB Soedirman Purbalingga-Manfaat Porang Menurut IPB
Baca juga: Disiplin Warga Pakai Masker Mulai Kendor, Tiga Kelurahan di Salatiga Berstatus Zona Merah Covid-19
Baca juga: Pulang dari Bukber, Anak Bupati Brebes Diteror: Tiba-tiba Dipepet dan Diminta Turun dari Mobil
Baca juga: Seruduk Dua Motor di Sumbang Banyumas, Mobil Yaris Oleng dan Terbalik
Mereka kemudian menjalani karantina mandiri di Technopark Sragen. Namun, ada dua di antaranya meninggal dunia.
Sekolah Lockdown
Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sragen, Tatag Prabawanto mengatakan, atas temuan tersebut, Satgas penanganan Covid-19 menutup sementara proses pembelajaran tatap muka di sekolah.
"Tidak ada pembelajaran tatap muka. Sekolah di-lockdown. Lockdown dilakukan mulai tanggal 5 April 2021," imbuhnya. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Terungkap, Guru di Sragen yang Meninggal Akibat Covid-19 Pasca Jagong Satu Mobil Berisi 6 Orang.