Berita Jawa Tengah

Cuaca Masih Ekstrem di Karanganyar, BPBD: Tolong Warga Bisa Serius Pelihara Saluran Air

Selain dikarenakan daya tampung saluran drainase yang tidak cukup menampung saat curah hujan tinggi, luapan air juga karena saluran air tersumbat.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
BPBD KABUPATEN KARANGANYAR
DOKUMENTASI - Pohon jati tumbang hingga menimpa atap rumah warga di Desa Gempolan, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar, Kamis (1/4/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - BPBD Kabupaten Karanganyar mengimbau masyarakat untuk bisa serius dalam memelihara saluran air.

Hal itu dimaksudkan guna meminimalisir potensi bencana menyusul adanya cuaca ekstrem

Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Karanganyar, Hartoko menyampaikan, adanya luapan air beberapa kali terjadi di wilayah dataran tinggi seperti Tawangmangu, Ngargoyoso, Jenawi dan Karangpandan terutama saat curah hujan tinggi. 

Baca juga: Samin Biasa Memikul 40 Kilogram Barang Sekali Jalan, Inilah Kisah Si Porter Gunung Lawu Karanganyar

Baca juga: Catat Tanggalnya! Museum Dayu Karanganyar Sudah Siap Dibuka Kembali

Baca juga: Kasir Koperasi di Colomadu Karanganyar Diduga Gelapkan Dana, Hasil Audit Ada Selisih Rp 9,3 Miliar

Baca juga: 1.600 Batang Rokok Ilegal Disita, Konsumen Mayoritas Petani, Satpol PP Karanganyar: Cari Murahnya

Selain dikarenakan daya tampung saluran drainase yang tidak cukup menampung saat curah hujan tinggi, luapan air juga disebabkan adanya saluran air yang tersumbat. 

"Tapi yang sangat sepele dan kadang-kadang melupakan itu, kebersihan itu tadi."

"Maka memelihara saluran air itu sangat-sangat kami anjurkan."

"Karena kejadian di Dederan Nglegok (Ngargoyoso pada akhir 2019), longsor itu karena air (saluran) tersumbat," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (5/4/2021). 

Selain itu, mendekati kemarau atau peralihan musim biasanya juga terjadi angin ribut atau angin kencang.

Lanjutnya, BPBD mengimbau kepada masyarakat supaya melakukan mitigasi bencana.

Apabila ada pohon tinggi di sekitar rumah dapat dirapikan atau dipangkas. 

Mengingat saat terjadi angin kencang kerap terjadi pohon tumbang menimpa rumah warga.

"Kami anjurkan dirapikan atau dipangkas."

"Jangan ditebang."

"Utamanya di wilayah lereng, pohon itu fungsinya mencengkeram tanah, mengurangi potensi longsor."

"Kalau ditebang potensi longsor meningkat," ungkap Hartoko

Dia menjelaskan, adanya fenomena La Nina telah diprediksi sejak awal tahun.

Adanya fenomena itu curah hujan mengalami kenaikan sekira 40 persen.

"Dan ternyata biasanya pada April sudah jarang hujan."

"Ternyata sampai saat ini masih sering hujan," terangnya. 

Kalakhar BPBD Kabupaten Karanganyar, Sundoro Budi Karyanto mengatakan, pihaknya hanya dapat memberikan masukan kepada dinas terkait guna mengantisipasi adanya bencana akibat pohon tumbang.

"Upaya pencegahan sebatas memberikan masukan kepada DPUPR Kabupaten Karanganyar terkait pemangkasan pohon," ungkapnya. (Agus Iswadi)

Baca juga: RSUD Temanggung Cuma Buka 76 Formasi Lowongan, Pelamarnya Capai 1.821 Orang

Baca juga: Pelaku Sewa Ruko Sehari di Temanggung, Toko Sembako di Solo Kena Tipu, Pesan Barang Cara COD

Baca juga: Begini Kronologi Kecelakaan Maut di Kertek Wonosobo, Laju Truk Ekspedisi Mulai Tak Beres di Kalikuto

Baca juga: Masih Polemik, Pengambilan Batu Nisan di Makam Stanagede Wonosobo, Ini Komentar Kadus Mojotengah

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved