Berita Nasional

Sekolah Tatap Muka Dibuka Mulai Juli, Begini Aturannya saat Ada Siswa yang Positif Covid-19

Pemerintah mengizinkan sekolah tatap muka mulai Juli, lewat surat keputusan bersama (SKB) 4 menteri.

Editor: rika irawati
kompas.com
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim 

TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Pemerintah mengizinkan sekolah tatap muka mulai Juli, lewat surat keputusan bersama (SKB) 4 menteri.

Meski begitu, Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan, sekolah tatap muka harus secepatnya dihentikan jika ada siswa yang terpapar Covid-19.

"Penutupan sekolah bakal terus dilakukan hingga sekolah dinyatakan nol kasus. Kalau sudah tidak, tetap belajar tatap muka terbatas," kata Nadiem, dikutip dari Kompas.com, Rabu (31/3/2021).

Sementara, terkait pelaksanaan sekolah tatap muka, Nadiem menegaskan, kuota setiap kelas dibatasi 50 persen dari total siswa.

"Kapasitas sekolah tatap muka hanya 50 persen dari total siswa di setiap kelas," ucap Nadiem.

Nadiem mengatakan, guru dan tenaga kependidikan harus sudah divaksin Covid-19, sebelum sekolah membuka pembelajaran tatap muka.

Baca juga: Dipastikan Juli 2021, Anak-anak Sudah Bisa Bersekolah Lagi, Hasil Keputusan SKB Empat Menteri

Baca juga: 38 Sekolah di Blora Mulai Gelar Tatap Muka Hari Ini, Siswa Bergantian Masuk Sesuai Nomor Absen

Baca juga: Vaksinasi bagi Guru di Banyumas Dimulai, Diprioritaskan untuk 10 Sekolah Pelaksana Tatap Muka

Baca juga: Uji Coba PTM SMP Negeri 1 Kota Tegal: Setiap Hari Hanya 120 Siswa yang Berangkat ke Sekolah

Pada saat sekolah tatap muka, guru dan siswa juga wajib tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Tak lupa, sekolah juga harus membuka pelajaran jarak jauh (PJJ) bagi siswa.

"Karena kapasitas sekolah tatap muka hanya 50 persen maka akan ada sistem rotasi. Maka dari itu, sistem PJJ masih akan ada untuk siswa," jelas Nadiem.

Namun demikian, sebut Nadiem, keputusan siswa bisa menjalankan sekolah tatap muka atau tidaknya, ada ditangan orangtua.

"Jadi, kita kembalikan lagi kepada orangtua, anaknya bisa belajar tatap muka terbatas atau tetap PJJ," ujar Nadiem.

Sedangkan sekolah yang sudah membuka kelas tatap muka sejak awal 2021, pria yang pernah menjadi orang nomor satu di Gojek ini tetap mempersilahkan untuk dibuka.

"Jadi, 22 persen sekolah yang sudah belajar tatap muka, itu silahkan lanjut. Tapi, tetap dengan protokol kesehatan yang sudah jelas," sebut dia.

Guru memperoleh prioritas vaksinasi

Asal tahu saja, Nadiem pernah menuturkan, guru dan tenaga kependidikan menjadi prioritas vaksinasi tahap kedua.

Baca juga: Uang Senilai Rp 3,3 Miliar Ditemukan di Rumah Makelar Jual Beli Motor, Ternyata Uang Palsu

Baca juga: Hampir 4 Bulan Dicari, Rekaman Percakapan di Kokpit Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Akhirnya Ditemukan

Baca juga: 5 Berita Populer: Pengusaha Bus di Kudus Resah Larangan Mudik-Rekonstruksi Pembacokan di Kebumen

Baca juga: Langgar Jam Malam, 2 Tempat Hiburan Malam di Kota Semarang Disegel

Kebijakan ini diberikan agar sekolah bisa secepatnya dibuka karena siswa sudah terlalu lama tidak belajar tatap muka di sekolah.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved