Berita Bisnis
Resah Muncul Jurnal Gula Semut Jateng Tak Murni, PT Profile Mitra Abadi Ngadu ke Pemkab Banyumas
CEO PT Profile Mitra Abadi Lewi Cuaca mengajak pengrajin di Banyumas menjaga mutu dan kualitas gula semut atau gula kelapa buatan mereka tetap murni.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
Mereka pun memberi kesempatan kepadanya untuk memperbaiki jika ada gula semut tak murni.
"Jika kepercayaan ke negara kita hilang maka akan pindah ke negara lain. Koperasi dan UKM harus meningkatkan pengawasan," katanya.
Atas dasar temuan yang diunggah dalam jurnal internasional tersebut, CEO PT Profile Mitra Abadi mengadukan hal ini kepada Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Banyumas.
"Ini adalah sebagai upaya agar menggugah sampai ke level nasional," katanya.
Senada, Kepala Pusat Layanan Usaha terpadu Provinsi Jawa Tengah, Kukuh Hariadi mengatakan, perlu adanya riset tandingan atau riset mandiri dari Indonesia.
"Kami perlu memiliki riset tandingan, apakah benar gula semut kita tidak murni alias dicampur. Karena diklaim dalam jurnal luar itu ada 109 sampel di Jawa Tengah, terkait temuan gula semut rafinasi," ungkapnya.
Baca juga: Disambati Warganya di Perantauan yang Tak Boleh Mudik, Bupati Blora Janji Melobi Gubernur
Baca juga: Lansia Panti Sosial Dewanata Cilacap Antusias Divaksin Covid, Tertua Berumur 90 Tahun
Baca juga: Politeknik Banjarnegara Beri Peluang Siswa SMA Belajar Agro Industri di Kampus, Siap ke Dunia Kerja
Menanggapi permintaan agar gula semut Banyumas dijaga kermurniannya, Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Banyumas Retno Wulandari mengatakan, pihaknya akan menunggu arahan dari Bupati Banyumas Achmad Husein. Apalagi, ini terkait dengan komoditi ekspor.
"Ini hanya audiensi saja, kalau adanya gula campuran ekspor, tergantung masing-masing negara. Ada yang minta gula kelapa murni, ada yang cetak. Ekspor gula di Banyumas pada 2020 sekitar 12 ribu ton," tuturnya. (Tribunbanyumas/jti)