Berita Banyumas

Bikin Warga Tak Bisa Tidur Nyenyak, 4 Rumah di Wiradadi Banyumas Amblas dan Rusak akibat Tanah Gerak

Empat rumah di Wiradadi Banyumas rusak parah akibat tanah gerak. Kondisi ini membuat warga tak bisa tidur nyenyak lantaran rumah lain terancam.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI
RUMAH RUSAK - Sejumlah warga melihat kondisi rumah yang rusak akibat pergerakan tanah di Desa Wiradadi, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (12/11/2025). Pergerakan tanah itu mengakibatkan empat rumah rusak parah dan dua lainnya mulai retak. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Sebuah rumah di Desa Wiradadi, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, amblas dan teras rumahnya nyaris ambruk setelah terjadi pergeseran tanah di wilayah tersebut.

Kondisi ini membuat warga di lingkungan tersebut tak bisa tidur nyenyak.

Apalagi, kerusakan parah juga terjadi pada tiga rumah lain dan membuat dua rumah menunjukkan tanda-tanda kerusakan dengan munculnya retakan.

Baca juga: Tiga Hari Dilanda Cuaca Ekstrem, 17 Titik di Banyumas Terendam Banjir Hingga Tanah Longsor

Virgiana Riski, warga setempat mengatakan, pergerakan tanah terjadi setelah kawasan tersebut diguyur hujan lebat selama empat hari terakhir.

"Tiga atau empat hari hujan terus setiap hari."

"Awalnya cuma retak sedikit tapi lama-lama retaknya makin parah," kata Virgiana kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (12/11/2025).

Mengungsi dan Siaga Tiap Malam

Menurutnya, satu keluarga di lingkungan tempat tinggalnya segera mengungsi setelah melihat kondisi rumah makin mengkhawatirkan.

Mereka memilih tinggal sementara di rumah kerabat yang masih aman.

"Yang langsung mengungsi ada empat orang."

"Rumah yang rusak parah ada empat dan dua rumah lain mulai menunjukkan tanda-tanda retak juga," ujarnya.

Baca juga: Ironis! Masih Ada 70 Ribu Rumah Tak Layak Huni di Banyumas, Ini Tanggapan Bupati Sadewo

Virgiana mengatakan, ada delapan rumah lain yang juga rawan terdampak pergeseran tanah.

Delapan rumah ini berada di tepi tebing.

"Meskipun rumah saya belum rusak tapi tiap malam terdengar suara seperti retakan, puing-puing jatuh."

"Kami semua khawatir kalau tanahnya ikut longsor," tutur Virgiana.

Ia menambahkan, warga kini memilih berjaga pada malam hari mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kami tidak bisa tidur nyenyak."

"Ada yang siaga tiap malam untuk antisipasi bencana," katanya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved