Berita Jawa Tengah

Gabah Petani Baru Terserap 10 Persen di Blora, Bulog: Target 4.000 Ton Setara Beras

“Misalnya gabah 1.000 ton kami simpan ke dalam gudang, optimalnya kalau jadi beras 850 ton, tidak bisa 1.000 ton,” Kepala Bulog Subdivre II Pati.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/RIFQI GOZALI
DOKUMENTASI - Bupati Blora Arief Rohman memimpin rapat koordinasi harga gabah dan distribusi pupuk di Setda Kabupaten Blora, Senin (15/3/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BLORA - Serapan gabah di Kabupaten Blora oleh Bulog sampai saat ini masih berlangsung.

Dari target 4.000 ton setara beras, yang sudah berjalan saat ini baru sebesar 10 persen.

“Serapan sudah masuk 10 persen dan masih berlanjut."

"Kami optimis target bisa terpenuhi,” ujar Kepala Bulog Subdivre II Pati, Yonas Haryadi Kurniawan, kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (24/3/2021).

Baca juga: Sejumlah Rumah di Blora Rata dengan Tanah, Diterjang Angin Puting Beliung

Baca juga: Air Panas Alami Hasil Pengeboran Minyak di Blora Jadi Tempat Berendam Warga, Ini Lokasinya

Baca juga: Kapolres Blora: Kami Masih Selidi Kasus SMP Merdeka Ngawen, Komputer Hingga Proyektor Dibobol Maling

Baca juga: Calon Jemaah Haji di Blora Mulai Disuntik Vaksin, Kemenag: Syarat Utama Menuju Tanah Suci

Yonas melanjutkan, sebelum penyerapan, pihaknya terlebih dahulu melakukan sosialisasi kepada mitra penyerap gabah dari petani.

Sosialisasi tersebut perihal Permendag Nomor 24 Tahun 2020 yang mengatur harga pembelian pemerintah (HPP) termasuk spesifikasi kualitas gabah.

“Soalnya di Permendag itu sudah diatur, kalau GKP maksimal kadar airnya itu 25 persen."

"Ini cuaca sudah mulai panas, sudah mulai lancar ini,” ujarnya.

Sedianya, di Kabupaten Blora soal hasil beras dari lahan pertanian hampir selalu surplus.

Misalnya pada 2020, data dari Dinas Pertanian setempat menunjukkan bahwa hasil gabah kering panen sebanyak 555.884,5 ton dari lahan seluas 101.717,2 hektare.

Hasil sebanyak itu apabila dikonversi menjadi beras hasilnya 306.125,62 ton.

Sementara kebutuhan untuk pangan warga Blora hanya 65.524,65 ton.

Jika dibandingkan antara hasil beras dari petani Blora sebanyak 306.125,62 ton, sedangkan kemampuan serapan Bulog hanya 4.000 ton beras, perbandingannya sangat jauh.

Yonas mengatakan, hanya bisa serap 4.000 ton lantaran sesuai ketersediaan ruang penyimpanan di gudang.

“Beras itu kami simpan untuk cadangan beras pemerintah."

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved