Berita Kudus
Pondasi Ambles, Bangunan Museum Patiayam Kudus Miring dan Rawan Roboh
Bangunan Museum Patiayam Kudus miring setelah pondasi bangunan ambles. Bahkan, muncul retakan di bagian belakang.
TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Bangunan Museum Patiayam Kudus miring setelah pondasi bangunan ambles. Kejadian ini juga membuat bangunan retak di bagian belakang.
Petugas Museum Patiayam, Jamin, menjelaskan, kerusakan pada pondasi museum sebenarnya terjadi sejak empat tahun yang lalu, setelah pembangunan tahap kedua.
Pembangunan awal museum tersebut dilakukan pada 2013-2014, hanya satu lantai.
Namun, sekitar tahun 2016, dikerjakan tahap kedua pada lantai dua hingga menimbulkan kerusakan pondasi.
"Saya juga tidak tahu apa karena pondasinya yang seharusnya hanya untuk satu lantai atau bagaimana. Tapi, memang kerusakan terjadi setelah dibangun lantai dua," ujar dia, Jumat (5/3/2021).
Baca juga: Tradisi Dandangan Kudus Terancam Tak Digelar Tahun Ini, Plt Bupati: Kudus Belum Full Zona Hijau
Baca juga: Video Polisi Baca Asmaul Husna Viral, Ternyata Kegiatan Setiap Pagi Anggota Satlantas Polres Kudus
Baca juga: Perusahaan Rokok di Kudus Setuju Vaksinasi Gotong Royong, Karyawan Mulai Didaftarkan ke Kadin
Baca juga: Bikin Heboh, Warga Temukan Jenglot di Area Makam Mbah Akasah Kudus
Pihaknya sudah melaporkan kerusakan ini kepada instansi terkait. Pasalnya, setelah pondasi ambles, lantai keramik jadi ikut pecah.
Kemudian, kerusakan juga terjadi pada dinding bangunan museum hingga menimbulkan dinding berlubang.
"Lantai keramik yang pecah itu karena kondisi bangunannya miring ke arah depan," ujar identifikator fosil itu.
Menurutnya, bangunan seluas 110 meter persegi di atas lahan 7.500 meter persegi itu perlu mendapatkan perbaikan.
Namun, dia tidak bisa menghitung berapa biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki bangunan itu.
"Bangunan ini rawan roboh, kalau bisa segera diperbaiki. Tapi, berapa biayanya, kewenangan dinas," ujar dia.
Kerusakan pada bangunan itu juga membuat pengunjung menuliskan beragam pesan untuk memperbaiki.
"Ya, banyak yang memberikan kesan dan pesannya. Sering ada yang memberikan solusi juga," ujar dia.
Selain perbaikan fisik bangunan, Jamin menilai, perlu ada tambahan ruangan display koleksi fosil.