Penanganan Corona
Perusahaan Rokok di Kudus Setuju Vaksinasi Gotong Royong, Karyawan Mulai Didaftarkan ke Kadin
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus mendorong perusahaan di wilayah tersebut melakukan vaksinasi Covid-19 secara mandiri.
TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus mendorong perusahaan di wilayah tersebut melakukan vaksinasi Covid-19 secara mandiri.
Dalam vaksinasi tersebut, biaya vaksin buruh dan karyawan ditanggung perusahaan tempat mereka bekerja.
"Saya, kemarin, juga muter ke sejumlah perusahaan. Kebanyakan, mereka sepakat untuk vaksinasi ini (mandiri)," ucap Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kudus, HM Hartopo, saat ditemui Senin (1/3/2021).
Baca juga: Bikin Heboh, Warga Temukan Jenglot di Area Makam Mbah Akasah Kudus
Baca juga: IAIN Kudus Ajukan Izin Belajar di Kampus, Plt Bupati: Kami Belum Membolehkan Semua KBM Tatap Muka
Baca juga: Pabrik Rokok di Kudus Banting Setir Produksi Rokok Murah, Bea Cukai: Daya Beli saat Pandemi Turun
Baca juga: Dikira Meninggal, Warga Kambangan Kudus Ternyata Masih Tidur saat Longsor Menimpanya
Hartopo menjelaskan, sejumlah perusahaan yang berencana melakukan vaksinasi gotong royong itu yakni Perusahaan Rokok (PR) Sukun, Djarum, Nojorono, dan Pura Group.
"Kami anjurkan agar bisa vaksinasi mandiri," jelas dia.
Dia juga mempersilakan perusahaan tersebut mengimpor vaksin dari luar negeri. Asalkan, vaksin tersebut sesuai izin pemerintah pusat.
"Asalkan vaksin yang dipakai itu sesuai yang diizinkan pemerintah, saya kira bisa seperti itu," ujarnya.
Sementara itu, Corporate Secretary PR Sukun Deka Hendratmanto mendukung penuh pelaksanaan vaksinasi gotong royong yang digagas pemerintah pusat untuk buruh dan karyawan perusahaan.
"Usulan ini kami kira tepat. Vaksinasi memberi kepastian pada karyawan dan tentunya juga mempercepat akselerasi roda perusahaan," ucap dia.
Kendati demikian, sampai saat ini, pemerintah belum mengumumkan secara pasti berapa kocek yang harus dikeluarkan perusahaan untuk vaksinasi tersebut.
Namun, Anton menilai, jumlah tersebut dirasa lebih ringan dibanding sederet protokol kesehatan yang sudah dilakukan PR Sukun sejak awal pandemi Covid-19 hingga saat ini.
Mulai dari pelaksanaan skrining karyawan secara berkala dengan rapid test, hingga pengurangan jadwal produksi.
"Semoga, vaksinasi ini bisa memangkas biaya-biaya yang tidak pasti ini," sambungnya.
Baca juga: Curi Motor Majikan di Kota Semarang, Warga Banyuwangi Tertangkap di Pangkalan Bun Kalimantan Tengah
Baca juga: Terlihat Ngobrol di Acara Pembukaan TMMD, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tegal Sudah Akur?
Baca juga: Ribuan Ikan di Sungai Pencongan Desa Pacar Pekalongan Mati, Diduga Tercemari Limbah Batik
Baca juga: Bea Cukai Gagalkan Pengiriman 86 Karton Rokok Ilegal di Tol Semarang-Batang, Ditutup Kandang Kelinci
Sampai saat ini, pihaknya telah mendaftarkan sekitar 6.000 karyawannya ke Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk divaksin.
"Formulirnya telah kami input, termasuk juga memilih kemampuan biaya perusahaan untuk vaksinasi ini," jelas Anton.
Anton menambahkan, masih menunggu biaya secara pasti terkait vaksinasi gotong royong tersebut.
"Nanti kami kalkulasi karena satu orang dua kali vaksin dan yang menanggung biayanya perusahaan," ujarnya. (*)