Berita Jawa Tengah
Sudah Ada 497 Penerima Manfaat PKH Mengundurkan Diri, Data Dinsos Karanganyar Hingga Februari 2021
Para pendamping PKH termotivasi untuk memberikan support kepada keluarga penerima manfaat (KPM) yang dipandang sudah mampu untuk graduasi mandiri.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - Sebanyak 497 penerima manfaat di Kabupaten Karanganyar keluar atau mengajukan graduasi mandiri dari Program Keluarga Harapan (PKH) hingga Februari 2021.
Kabid Pemberdayaan dan Pembinaan Sosial Dinsos Kabupaten Karanganyar, Gunarto menyampaikan, target graduasi mandiri dari Pemerintah Pusat sebesar 10 persen pada tahun ini.
Baca juga: 144 Peserta Dibagi 7 Bidang, BLK Karanganyar Bakal Gelar Pelatihan Berbasis Kompetensi
Baca juga: 119 Ahli Waris di Karanganyar Gagal dapat Santunan Kematian Covid, Dinsos: Santunan Tidak Ada Lagi
Baca juga: Ruang Baca Disarpus Karanganyar Sudah Dibuka Lagi, Ini Jam Operasional Kunjungan Selama Pandemi
Baca juga: Kasus Hilangnya Anak Dokter di Karanganyar Tidak Bisa Diproses Secara Hukum, Ini Penjelasan Polisi
Dengan target itu, para pendamping PKH termotivasi untuk memberikan support atau dukungan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) yang dipandang sudah mampu.
Tujuannya agar mereka dapat keluar dari program pemerintah tersebut atas kemauannya sendiri.
"Sampai saat ini data PKH ada sekira 32.000."
"Target nasional tahun ini 10 persen atau 3.200 KPM yang tergraduasi."
"Sudah ada 497 KPM yang mengajukan graduasi mandiri," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (26/2/2021).
Menurutnya, capaian angka graduasi mandiri tersebut tidak lepas dari motivasi pada pendamping PKH dan kemauan dari KPM.
Di sisi lain adanya program bantuan usaha kelompok bersama (Kube) dari Pemerintah Pusat juga turut memberikan dampak positif kepada KPM.
Dia mengungkapkan, para pendamping PKH biasanya menggelar pertemuan rutin untuk mengevaluasi atau memberikan motivasi kepada para KPM.
Namun pertemuan kelompok PKH sampai saat ini belum begitu efektif lantaran kondisi pandemi dan masa PPKM.
"Ya harus hati-hati betul apalagi ini masa PPKM, betul-betul dibatasi."
"Komunikasi lebih banyak lewat grup medsos," jelasnya.
Dia berharap, kondisi berangsur normal sehingga aktivitas dan kegiatan dapat berjalan seperti biasanya. (Agus Iswadi)
Baca juga: Hampir Tutup Bulan, PSIS Semarang Belum Panggil Pelatih dan Pemain, Ini Alasan Manajemen Tim
Baca juga: Dua Pemain PSIS Semarang Disuntik Vaksin Covid Tahap Kedua, Gubernur: Semoga Kompetisi Segera Mulai
Baca juga: Konflik Dedy Yon-Jumadi Masuk Ranah Hukum? Wali Kota Tegal Laporkan Wakilnya ke Polda Jateng
Baca juga: Gubernur Ganjar Pranowo Minta Rp 3,19 Triliun, Tangani Banjir dan Rob Kawasan Pantura Jateng