Banjarnegara Hari Ini
Suparyo Kini Bernapas Lega, Harga Telur Mulai Merangkak Naik, Jelang Imlek di Banjarnegara
Suparyo mengatakan, menjelang hari raya besar, termasuk Imlek, harga kebutuhan pokok semisal telur ayam dipastikan naik.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Seteklah sempat anjlok, kini harga telur ayam di Kabupaten Banjarnegara kembali merangkak naik dalam beberapa hari terakhir ini.
Kenaikan harga telur bersamaan dengan momentum menjelang Perayaan Imlek pada 12 Februari 2021.
Padahal, beberapa hari sebelumnya, para peternak sempat mengeluhkan anjloknya harga jual telur ayam.
• Dataran Tinggi di Banjarnegara Ini Sudah Jadi Langganan Banjir, 195 Hektare Sawah Terendam
• Kawasan Kawah Sikidang Dieng Disemprot Disinfektan, Dinparbud Banjarnegara: Upaya Sterilisasi
• Butuh Dana Buat Membeli Pakan Koleksi Satwa, Serulingmas Zoo Banjarnegara Galang Donasi
• Tak Bisa Beri Bantuan ke Warga, Bupati Banjarnegara Pilih Tak Tutup Pasar saat Jateng di Rumah Saja
Bagaimana tidak, rendahnya harga telur bersamaan dengan naiknya harga pakan yang membuat peternak menjerit.
Tetapi penurunan harga telur itu tak berlangsung lama.
Kini, harga telur di tingkat peternak mulai kembali stabil, di angka sekira Rp 20 ribu per kilogram.
Sedangkan di tingkat eceran, harga telur mencapai sekira Rp 23 ribu atau 24 ribu per kilogram.
Suparyo, peternak di Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara ini kini bisa sedikit bernapas lega.
Ia yang sempat terpukul karena rendahnya harga jual telur, kini mulai bisa tersenyum.
"Menjelang Imlek harga telur naik," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (8/2/2021).
Suparyo mengatakan, menjelang hari raya besar, termasuk Imlek, harga kebutuhan pokok semisal telur ayam dipastikan naik.
Tetapi ia berharap, seusai Imlek, harga telur tetap stabil sehingga peternak bisa tetap memeroleh untung.
Pasalnya, peternak saat ini tengah terpukul karena harga pakan atau konsentrat yang terus naik.
Sebelum naik, atau saat harga normal, peternak membeli satu karung konsentrat seharga Rp 380 ribu.
Tetapi, kata dia, harga pakan itu terus naik hingga kini mencapai Rp 430 ribu per karung.
Tak ayal, kenaikan harga pakan itu membuat modal peternak membengkak.
Padahal, dalam sehari, Suparyo menghabiskan sekira satu karung konsentrat untuk kebutuhan sekira 1.300 ekor ayam petelur.
Jika harga telur kembali anjlok, peternak jelas akan terpuruk.
"Harapannya harga telur tetap stabil setelah Imlek," katanya.
Telur ayam termasuk komoditas kebutuhan pokok yang harganya naik turun semenjak menjelang Natal dan Tahun Baru 2021.
Menjelang momentum itu, harga telur di tingkat peternak sempat naik sampai Rp 24 ribu hingga Rp 25 ribu perkilogram.
Saat itu harga telur di tingkat eceran mencapai Rp 28 ribu.
Tetapi setelah itu, harga telur sempat turun dalam beberapa hari kemudian naik kembali menjelang momentum Perayaan Imlek ini. (Khoirul Muzakki)
• Vaksinasi Tahap Pertama Hampir Rampung, Dinkes Purbalingga Mulai Siapkan Data Vaksinasi Tahap Dua
• Rapid Test Antigen Diterapkan di Dua Wilayah Perbatasan, Berlaku Bagi Warga Luar Purbalingga
• Vaksinasi Dosis Kedua di Kota Tegal, Dinkes: Jatah Kami Dapat 5.960, Masih Kurang 1.960 Vaksin
• KBM Tatap Muka di Kabupaten Tegal Kembali Ditunda, Disdikbud: Tunggu Surat Edaran Berikutnya