Berita Internasional

Penggerebekan Dini Hari, Militer Myanmar Tangkap Aung San Suu Kyi dan Politisi Senior Partai NLD

Reuters melaporkan, Suu Kyi dan sejumlah politisi tersebut ditangkap dalam sebuah penggerebekan pada Senin (1/2/2021) dini hari.

Editor: rika irawati
AFP/POOL/KENICHIRO SEKI
Pemimpin pro-demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, NAYPYIDAW – Militer Myanmar menahan Aung San Suu Kyi. Pemimpin de facto Myanmar itu ditangkap bersama sejumlah tokoh senior dari Partai National League for Democracy (NLD).

Reuters melaporkan, Suu Kyi dan sejumlah politisi tersebut ditangkap dalam sebuah penggerebekan pada Senin (1/2/2021) dini hari.

Juru Bicara NLD Myo Nyunt mengatakan kepada Reuters, melalui telepon, bahwa Suu Kyi, Presiden Myanmar Win Myint, dan para tokoh lainnya telah "diambil" pada dini hari.

"Saya ingin memberitahu rakyat kami untuk tidak menanggapi dengan gegabah dan saya ingin mereka bertindak sesuai dengan hukum," kata Nyunt.

Tak Berizin dan Beroperasi di Dekat Masjid Agung Jawa Tengah, 2 Karaoke di Kota Semarang Dibongkar

Cerita Perajin Miniatur Jenderal Sudirman dari Resin di Purbalingga Bertahan di Tengah Pandemi Covid

Kasihan Pencopetnya Nenek Sebatang Kara, Lasiem Iklaskan Uang Rp 100 Ribu dan Tak Lapor Polisi

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Gugat Perusahaan Pembuat Pesawat Boeinc Co

Penahanan Suu Kyi dan politikus dari Partai NLD terjadi setelah ketegangan yang meninggi selama beberapa hari terakhir antara pemerintahan sipil dengan militer.

Militer menuduh hasil pemilu Myanmar pada November 2020 telah dicurangi sehingga NLD bisa menang telak.

Angkatan bersenjata Myanmar, yang dikenal sebagai Tatmadaw, sebelumnya dikhawatirkan akan melakukan kudeta lagi karena menantang hasil pemilu Myanmar.

Ketegangan politik di Myanmar meningkat ketika juru bicara angkatan bersenjata Myanmar, Mayor Jenderal Zaw Min Tun, menolak untuk mengesampingkan kudeta.

Dia juga memperingatkan bahwa angkatan bersenjata dapat mengambil tindakan jika keluhan tentang kecurangan dalam pemilu Myanmar tidak ditangani.

Pada Kamis (28/1/2021), Komisi Pemilihan Umum Myanmar (UEC) membantah tuduhan adanya kecurangan militer yang dikeluarkan oleh militer.

Badan tersebut menambahkan, tidak ada kesalahan yang cukup besar yang mampu memengaruhi kredibilitas pemungutan suara.

Tetapi, pada Sabtu (30/1/2021), militer Myanmar menyatakan, bakal melindungi dan mematuhi konstitusi dan bertindak sesuai dengan hukum.

Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh panglima tertinggi militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing.

"Tatmadaw melindungi konstitusi 2008 dan akan bertindak sesuai dengan hukum," bunyi pernyataan itu sebagaimana dilansir dari Reuters.

Terekam CCTV, Seorang Wanita Mencuri Ponsel di Masjid Pasar Baru Pemalang saat Pemilik Wudhu

Santri di Demak Tenggelam saat Mandi di Sungai Jajar Bintoro, Pencarian Memasuki Hari Kedua

Setiap Malam, Jalan Menuju Alun-alun Kabupaten Semarang Ditutup 3 Jam

Kasus Covid Tembus 6.774 Pasien, Bupati Banyumas Ajak Ormas Jaga Warga Desa dari Penularan Corona

"Beberapa organisasi dan media mengasumsikan apa yang mereka inginkan dan menulis karena Tatmadaw akan menghapus konstitusi," imbuh pernyataan itu membantah adanya kekhawatiran kudeta.

Namun kini, Suu Kyi telah ditahan oleh militer Myanmar pada Senin dini hari dan Myo menduga jika dia juga bakal ditahan. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Aung San Suu Kyi Ditahan Militer, Suhu Politik Myanmar Makin Memanas".

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved