Berita Kudus

Merasa Bantuan bagi Komunitas Seni Disunat PAMMI, Seniman di Kudus Ngadu ke Pemkab

Sejumlah komunitas mengeluhkan pembagian bantuan dana senilai Rp 12 juta bagi pekerja seni‎, yang tidak merata.

Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/RAKA F PUJANGGA
Perwakilan Komunitas Vokal Kudus (Voku) Irma Glow ditemui seusai audiensi dengan Plt Bupati Kudus HM Hartopo, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Sejumlah komunitas mengeluhkan pembagian bantuan dana senilai Rp 12 juta bagi pekerja seni‎, yang tidak merata.

Bahkan, ada komunitas seni yang tidak memperoleh bagian sama sekali dari dana bantuan tersebut.

Perwakilan Komunitas Vokal Kudus (Voku), ‎Irma Glow mengatakan, dana bantuan bagi pekerja seni itu disalurkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus melalui Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia (PAMMI) Kudus.

Namun, setelah dibagikan pada tanggal 17 Januari 2021, masing-masing komunitas hanya menerima Rp 500 ribu.

Pohon Doyong di Jekulo Kudus Bahayakan Pengendara, Anggota Polres dan BPBD Lakukan Evakuasi

Wajib Dicoba, Getuk Saus Alpukat Asal Desa Kajar Kudus yang Bakal Ikut Festival Kuliner di Slovenia

Elpiji Tabung 3 Kg di Kudus Langka, Bupati Minta Hiswana Migas Perluas Pasokan ke Daerah Terpencil

Warga Jekulo Kudus Diamankan Polisi, Diduga Cabuli Anak Kandung Hingga Lima Kali

Padahal, yang tergabung di dalam PAMMI ada 12 komunitas‎. Seharusnya, setiap komunitas memperoleh Rp 1 juta.

"Tapi, kenyataannya, bantuan untuk pekerja seni malah dipotong. Sudah dipotong Rp 500 ribu, bahkan ada komunitas sound dan syuting, belum dapat (bantuan)," jelas dia, Sabtu (30/1/2021).

Dia berharap, Disbudpar Kudus menegur PAMMI yang dinilai lalai menyerahkan bantuan bagi pekerja seni tersebut.

Pihaknya juga mendatangi kantor Disbudpar Kudus untuk menyelesaikan persoalan tersebut pada hari Jumat (29/1/2021).

‎"Kami datang ke dinas itu tujuannya agar PAMMI ditegur," ujar dia.

Menurutnya, selama masa pandemi berlangsung, PAMMI Kudus tidak pernah melakukan gerakan memperhatikan komunitas di dalamnya.

"PAMMI Kudus‎ tidak pernah melakukan gerakan apapun untuk pekerja seni di bawah naungannya," jelas dia.

"Giliran ada donasi bantuan, seenaknya membagikan dengan porsi yang tidak pas," ujar dia.

Informasi yang dia terima, sebagian bantuan donasi itu dipakai PAMMI untuk menalangi kegiatan-kegiatan mereka.

"Uang bantuan itu malah dibuat untuk menala‎ngi kegiatan PAMMI," ujar dia.

Dua Pemuda Babak Belur Dikeroyok 4 Pelaku di Kamar Kos di Tembalang Semarang, Bermula dari Cemburu

Gelandang Asing Jonathan Cantillana Dilirik Klub di Chile, Begini Respon Manajemen PSIS Semarang

Makam Sunan Kalijaga Demak Dibuka Lagi, Wisatawan Bisa Berdoa Persis di Depan Area Makam

Perselingkuhan Suami Akhirnya Terbongkar, Istri Temukan Transaksi Bayar Tilang di Kartu Kreditnya

Sementara itu, Kepala Disbudpar Kudus Bergas C Penanggungan menceritakan, telah menerima kedatangan sejumlah komunitas seni yang mengadukan masalah tersebut.

"Tapi, (meski adalah masalah) Saya mengharapkan untuk tetap kompak," ujar dia.

Terkait persoalan pembagian anggaran yang tidak merata, hal tersebut di luar kewenangannya.

"Kalau itu, urusan rumah tangga. Kembali kepada organisasi sebagai wadah," jelas dia. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved