Gunung Merapi Terkini

Diguyur Hujan Abu Akibat Erupsi Merapi, Warga Tamansari Boyolali Kesulitan Cari Rumput Pakan Ternak

Tak hanya mengotori lingkungan, hujan abu akibat erupsi merapi membuat warga Boyolali kesulitan menyediakan rumput, pakan bagi ternak.

Editor: rika irawati
Tribunjogja/Dok Babinsa Cangkringan
Erupsi Gunung Merapi terdokumentasikan warga, Rabu (27/1/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BOYOLALI - Erupsi Gunung Merapi pada Rabu (27/1/2021) siang membuat sejumlah desa di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, diguyur hujan abu. Tak hanya mengotori lingkungan, warga menjadi kesulitan menyediakan rumput, pakan bagi ternak.

Hal ini karena tanaman yang menjadi pakan ternak terkontaminasi abu vulkanik.

"Rata-rata tanaman kena abu. Jadi kita harus beli pakan ternak di bawah," kata Kepala Dusun 2 Desa Sangup, Pandum (54) ditemui di Kantor Balai Desa Sangup, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (28/1/2021).

Gunung Merapi Meletus, Sejumlah Desa di Boyolali Alami Hujan Abu Tipis

Belum Mengungsi meski Merapi Keluarkan Awan Panas, Warga Sidorejo Klaten: Lebih Takut Kena Covid-19

UPDATE Merapi: Guguran Awan Panas Meluncur ke Hulu Kali Krasak, Boyolali Perpanjang Status Siaga

Bayar Pajak Kendaraan Tepat Waktu, Warga Boyolali Ini Dapat Berkah Mobil Toyota Sienta

Warga biasanya membeli pakan ternak di wilayah Klaten, terutama Dukuh Jengglong.

Sedangkan warga yang tidak membeli pakan, mereka harus membersihkan daun tanaman yang menjadi pakan ternaknya.

"Di sini, mayoritas warga itu ternak, petani," ungkap dia.

Pandum mengatakan, hujan abu erupsi Gunung Merapi terjadi pada Rabu (27/1/2021) sore.

Hujan abu mengguyur merata di Dusun 2 Desa Sangup. Dusun 2 Desa Sangup memiliki tujuh rukun tetangga (RT) dan lima dukuh, yakni RT 011, 012 Dukuh Sanggar, RT 013, 014 Dukuh Karangloh, RT 015 Dukuh Wonokembang, RT 016 Dukuh Ngeluh, dan RT 017 Dukuh Sukorejo.

"Semua dukuh kena dampak hujan abu vulkanik Merapi," katanya.

Sejak status Gunung Merapi dinaikkan dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III) pada 5 November 2020, hujan abu vulkanik telah beberapa kali mengguyur Desa Sangup.

Hanya saja, abu vulkanik yang mengguyur pada Rabu sore cukup tebal.

Seorang warga Desa Sangup, Lasiyem (60), mengaku susah mencari rumput untuk pakan ternaknya karena tertutup abu vulkanik.

Tak Perlu Digulung, Begini Cara Gubernur Ganjar Terima Vaksin Kedua Meski Pakai Baju Adat Riau

Makin Tak Laku, Jangkrik Dagangan Tarti Sering Tak Habis di Pasar Hewan Purbalingga Akibat PPKM

Siap-siap, Lampu Penerangan Jalan di Purwokerto Kota Bakal Dipadamkan saat Malam. Ini Alasannya

Punya Penyakit Penyerta, Vaksinasi 676 Nakes di Kabupaten Semarang Tertunda

Jika terpaksa mencari pakan di ladang, dia harus membersihkan daunnya supaya abu vulkanik yang menempel pada daun tanaman pakan hilang.

"Harus dibersihkan dulu daunnya, biar abunya hilang tidak nempel," kata dia.

Camat Tamansari Wurlaksono mengatakan, hujan abu yang terjadi di Kecamatan Tamansari bercampur pasir dan air.
Hujan abu berlangsung sekitar 30 menit dan cukup tebal.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved