Penanganan Corona

Diwacanakan Gedung Bioskop Bakal Mulai Beroperasi Lagi, IDI Kota Tegal Beri Respon Begini

Ketua IDI Kota Tegal, dr Said Baraba mengatakan, bioskop berpotensi menjadi tempat penularan virus karena tempatnya yang tertutup. 

KOMPAS.com/Tresno Setiadi
Ketua IDI Kota Tegal, dr Said Baraba. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Ikatan Dokter Indonesia berharap, Pemkot Tegal mempertimbangkan kembali rencana pemberian izin operasional bioskop.

Mereka khawatir beroperasinya bioskop justru berpotensi menjadi tempat penularan baru bagi virus corona atau Covid-19. 

Ketua IDI Kota Tegal, dr Said Baraba mengatakan, bioskop berpotensi menjadi tempat penularan virus karena tempatnya yang tertutup. 

Selain tertutup, tempat bioskop juga ber-AC. 

Baca juga: Terpidana Wasmad Masih Bisa Ngantor, Tiap Bulan Wajib Lapor, Kasus Konser Dangdut di Kota Tegal

Baca juga: Tiga Bioskop di Kota Tegal Direncanakan Buka Awal Februari, Begini Skenarionya

Baca juga: Cegah Insiden Kapal Tongkang Terdampar, Tanggul Pemecah Ombak Mulai Diwacanakan di Tegal

Baca juga: SK CPNS Kota Tegal Diserahkan, Dedy Yon Harap Mereka Bisa Diajak Berlari dan Mau Jadi Superteam

Menurutnya, di ruangan yang tertutup dan ber-AC itu, virus bisa berputar-putar dan lebih mudah tersebar. 

Terlebih saat ini banyak orang terkonfirmasi Covid-19 dengan status Orang Tanpa Gejala (OTG). 

"Kalau dari kami, tentu saja kalau bisa sebaiknya jangan dilakukan pembukaan bioskop terlebih dahulu."

"Karena yang kami khawatirkan nanti akan menjadi tempat penularan yang baru," kata Said kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (21/1/2021). 

Said menjelaskan, jika dipaksakan tetap buka maka harus diterapkan protokol kesehatan yang selektif dan ketat. 

Mulai dari ruang tunggu hingga tempat sinema, penonton harus benar-benar menjaga jarak.

Penonton memakai masker bedah yang bisa memfilter virus, bukan masker kain. 

Kemudian manajemen bioskop harus memastikan masyarakat yang datang ke bioskop bebas dari virus. 

Selain itu, masker harus dipastikan tetap terpakai dengan baik dan benar selama menonton. 

"Pada saat di ruangan tertutup, apakah bisa melarang agar orang tidak tertawa."

"Itu yang kami katakan benar-benar sangat ketat protokol kesehatannya."

"Sebab kalau itu tidak bisa dijalankan, kami yakin tidak lama setelah dibuka, maka akan jadi tempat penyebaran virus corona yang baru," jelasnya.  

Said mengatakan, masker yang digunakan minimal adalah masker bedah. 

Karena masker bedah akan memfilter virus dengan baik. 

"Kami mungkin di ruangan terbuka tidak begitu mengkhawatirkan memakai masker kain."

"Itu bisa membantu mencegah penularan atau penyebaran virus."

"Tapi di ruangan tertutup itu harus lebih diwaspadai," ungkapnya. (Fajar Bahruddin Achmad)

Disclaimer Tribun Banyumas

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Baca juga: Ekspor Produk Kini Bisa Lebih Masif, Dua IKM di Purbalingga Ini Sudah Kantongi Sertifikat HACCP

Baca juga: Habis Pesta Miras, Warga Kaligondang Ditemukan Tergeletak di Jalan Kompleks Bojanegara Purbalingga

Baca juga: Angin Segar Buat Warga Banjarmangu Banjarnegara, Maret 2021 Betonisasi Jalan Pucang-Jenggawur

Baca juga: 20 Warga Mengungsi Akibat Tanah Gerak di Desa Glempang Banjarnegara, Lebar Retakan Capai 60 Cm

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved