Berita Jawa Tengah

Anggit Keliling Naiki Sapi Dihadang Polisi, Ini Ceritanya Saat di Taman Pancasila Karanganyar

Saat berada di Taman Pancasila Karanganyar ada seorang polisi yang menghadang lantaran dia dan adiknya tidak mengenakan masker.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/AGUS ISWADI
Anggit sedang menunggangi sapi Po di sekitar kadang yang berada di Mandungan RT 03 RW 04 Kelurahan Jungke Kecamatan/Kabupaten Karanganyar, Kamis (21/1/2021) sore. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - Penunggang sapi, Anggit Setiyawan (22) dan adiknya Aditya Redgar Prananda (10) harus berurusan dengan polisi lantaran tidak mengenakan masker saat keliling sekitaran Taman Pancasila Karanganyar

Anggit sapaan akrabnya menyampaikan, kejadian itu terjadi pada Selasa (19/1/2021) pagi.

Sebelumnya, dia bersama adiknya tidak berencana untuk keliling di seputar Karanganyar Kota dengan menunggangi sapi. 

Baca juga: Talud Setinggi Tiga Meter Ambrol di Ngargoyoso Karanganyar, Timpa Bagian Belakang Rumah Citro Warno

Baca juga: Petugas Temukan Kotoran Berwarna Hijau dan Berkapur, Update Puyuh Mati Mendadak di Karanganyar

Baca juga: Santri Ponpes Putri Colomadu Karanganyar Positif Covid, 3 Orang Masih Diisolasi di Asrama Donohudan

Baca juga: Waspada Kasus DBD Akibat Perubahan Cuaca Tak Menentu, DKK Karanganyar Berikan Saran Ini

"Itu ngajari (melatih) adik naik sapi."

"Ternyata berani, terus saya ajak putar-putar mulai dari Kelurahan Jungke, terus ke timur (lewat jalan tengah sawah)."

"Sampai simpang empat ambil kiri sampai Taman Pancasila," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (21/1/2021).

Peternakan sapi miliknya itu berada di Mandungan RT 03 RW 04 Kelurahan Jungke, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar

Saat berada di Taman Pancasila Karanganyar ada seorang polisi yang menghadang lantaran dia dan adiknya tidak mengenakan masker.

Hingga akhirnya, polisi tersebut memberikan masker dan meminta keduanya untuk mengenakan masker. 

Lanjutnya, polisi itu sebenarnya tidak mempermasalahkan menunggangi sapi di jalanan.

Hanya saja karena saat ini kondisi pandemi, keduanya diminta supaya menerapkan protokol kesehatan dengan mengenakan masker. 

"Biasanya keliling seminggu sekali."

"Supaya sapi tidak kaku dan sehat."

"Tapi kadang ada teman yang ke sini (kandang) ngajak jalan-jalan."

"Silaturahmi antar peternak."

"Jadi teman dari Boyolali ke sini, atau saya yang ke sana," kata pemuda asal Kelurahan Lalung itu. 

Anggit menuturkan, sudah menjadi anak buah kandang (ABK) selama empat tahun.

Di peternakan yang dijaganya, ada dua jenis sapi yakni sapi PO dan simental.

Selain mengurus sapi, memberikan makan dan membersihkan kadang, dia juga sesekali mengajak sapi keluar dan menungganginya keliling seputaran Karanganyar Kota. 

"Yang saya naiki itu sapi PO."

"Usia baru dua tahun."

"Tingginya hingga 170 sentimeter," terangnya. 

Lantaran postur sapi yang cukup tinggi, anggit harus dibantu orang lain untuk dapat duduk di punduk sapi.

Sebelum diajak keliling, sapi itu biasanya dimandikan dan diberi makan telur bebek sekira 10-15 butir. 

Menurutnya untuk mengendalikan sapi saat di jalan, tidak terlalu sudah asalkan sapi yang ditunggangi itu jinak. 

"Kalau manut tidak susah."

"Mengarahkan tinggal pegang kiri (kalau mau belok kiri)."

"Itu kalau manut, bilang belok kiri, langsung belok," jelasnya. 

Pengalaman selama menunggangi sapi ada cerita senang dan sedihnya. 

"Ada yang bilang bagus, terus ada juga yang bilang soal kotorannya."

"Ya mohon maaf," ujar Anggit.

Alasan dirinya menyusuri jalanan dengan menunggangi sapi bukan karena kesenangan semata.

Melainkan, dia ingin anak muda sekarang senang dan mau memelihara sapi.

"Alasan keliling kota, pertama itu senang. Juga mengajak anak muda supaya mau memelihara sapi."

"Kan sekarang anak muda jarang mau ke peternakan."

"Sebenarnya peternakan itu ada uangnya."

"Tidak harus malu," pungkasnya. (Agus Iswadi)

Baca juga: Di Cilacap, Pertamina Mulai Produksi BBM Minyak Kelapa Sawit, Namanya D-100 dan Green Avtur

Baca juga: Terjadi Lagi, Ribuan Ikan Siro Terdampar di Pantai Teluk Penyu Cilacap, Warga Berebut Memungutinya

Baca juga: Sidang Kasus Pasien Dicovidkan di Banyumas Digelar di PN Purwokerto, Keluarga Gugat 3 Pihak

Baca juga: Tak Mau Sampah Terus Jadi Masalah, Pemkab Banyumas Operasikan 6 Tempat Pengolahan Sampah Terpadu

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved