Gempa Majene
Tim SAR Temukan Korban Selamat Tertimpa Bangunan Gempa Majene Sulbar, Evakuasi Terkendala Alat Berat
Dua orang tertimpa reruntuhan gedung kantor Gubernur Sulawesi Barat akibat gempa magnitudo 6,2 di Majene, Jumat (15/1/2021) sekitar pukul 02.30 Wita.
TRIBUNBANYUMAS.COM - Dua orang tertimpa reruntuhan gedung kantor Gubernur Sulawesi Barat akibat gempa magnitudo 6,2 di Majene, Jumat (15/1/2021) sekitar pukul 02.30 Wita. Keduanya dikabarkan masih hidup dan masih dalam proses evakuasi.
"Saya bisa berkomunikasi dengan dua korban. Mereka berteriak minta tolong," kata Kakansar Mamuju Saidar Rahmanjaya, dikutip dari tayangan Kompas TV, Jumat pagi.
Menurut Saidar, dua korban tersebut diduga petugas keamanan.
Untuk mengevakuasi keduanya, pihaknya menerjunkan alat berat untuk mengevakuasi korban.
Saidar mengatakan, gedung utama kantor Gubernur Sulawesi Barat rusak parah. Bahkan, hanya tersisa 10 persen.
Baca juga: Kantor Gubernur Sulawesi Barat, Hotel, dan Rumah Ambruk saat Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Majene
Baca juga: Gempa Bermagnitudo 5,2 Guncang Banten Selatan, Warga Berhamburan Keluar Rumah di Tengah Hujan
Baca juga: 12 Anak Buah Kapal asal Batang Masih Hilang setelah Tertabrak Kapal Besar di Perairan Jepara
Baca juga: 5 Berita Populer: Mantan Anggota DPRD Banyumas Ditahan Kejari-Ayah Cabuli Anak di Kabupaten Semarang
Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 tersebut juga merusak sejumlah rumah warga.
Kepala Operasi Basarnas Sulbar Muhammad Faturrahman mengatakan, saat ini, pihaknya tengah mengevakuasi sekeluarga yang tinggal di satu rumah empat lantai.
Menurut Faturrahman, ada delapan orang di dalam rumah tersebut.
"Kami berhasil mengevakuasi empat orang, tiga selamat dan satu meninggal. Kami masih mencari empat orang lainnya," jelas Faturrahman dalam wawancara dengan Kompas TV.
Faturrahman mengatakan, keterbatasan alat berat membuat proses evakuasi di sejumlah bangunan runtuh mengalami kendala.
"Alat berat di sini belum ada, alat berat masih di kerahkan di titik lain," ujarnya.
Sementara, Kabid Kedaruratan BPBD Majene Sulawesi Barat Sirajuddin mengatakan, gempa membuat komunikasi antarwilayah terkendala, bahkan nyaris putus.
Sinyal telepon sering hilang sehingga warga kesulitan mengakses komunikasi.
"Komunikasi masih sulit, sinyal sering hilang," ujarnya.
Baca juga: Tes Swab PCR Kini Bisa Dilakukan di RSI Muhammadiyah Kendal, Ruang Isolasi Juga Ditambah 21 Ruangan
Baca juga: Ayah di Kudus Tega Cabuli Anak secara Berulang, Komnas PA Minta Sanksi Kebiri
Baca juga: Geruduk DPRD Temanggung, Warga Kwadungan Gunung dan Jurang Minta Penambangan Galian C Ditutup
Baca juga: Video Bupati Sukoharjo Marahi Pedagang Satai Pelanggar PPKM, Viral. Pedagang Sudah Tiga Kali Ditegur
Sirajuddin mengatakan, banyak warga saat ini mengungsi.
Pihaknya pun berharap segera ada bantuan bagi korban gempa.
"Paling mendesak, bantuan tenda dan sembako untuk pengungsi," ujarnya.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Dwikorita Karnawati meminta warga di Mamuju dan Majene tetap waspada mengingat masih ada potensi gempa susulan.
Meski begitu, dalam pernyataanya secara virtual, Dwikorita memastikan, gempa Majene tak memicu tsunami. (*)