Berita Nasional
Bawa 53 Penumpang dan 12 Awak, Berikut Kornologi serta Fakta Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182
Pesawat berpenumpang 53 orang dan 12 awak tersebut diduga meledak saat baru empat menit lapas landas dari Bandara Soekarno Hatta.
"Tapi, sayapnya sudah ada flip, jadi ini termasuk keluaran akhir dari Boeing 737 seri 500," ujar pemerhati penerbangan, Yayan Mulyana, saat berbincang dengan Kompas.com, Sabtu petang.
Pesawat ini belum masuk keluarga Boeing next generation alias masih dari keluarga Boeing klasik. Namun, kata Yayan, kondisi pesawat masih sangat layak dan dipakai oleh banyak maskapai hingga hari ini.
Seharusnya, pesawat terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, pada pukul 13.25 WIB. Namun, pesawat mengalami penundaan terbang (delay) selama sekitar satu jam dan baru mengudara pada pukul 14.36 WIB dengan pertimbangan cuaca.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dalam jumpa pers yang digelar Sabtu selepas Isya, menyebut pesawat mengangkut 43 penumpang dewasa, 7 penumpang anak, 3 penumpang bayi, dan 12 kru.
Pesawat Boeing 737-500 yang digunakan di penerbangan ini diketahui terbang perdana pada 13 Mei 1994, dengan kapasitas maksimal 112 penumpang.
20 detik terakhir
Sebelum kecelakaan terjadi, tidak ada komunikasi dari pilot ke menara kendali penerbangan (ATC) di Bandara Soekarno Hatta terkait penurunan ketinggian terbang di detik-detik terakhir sebelum hilang dari radar.
Yayan menyebut, data ketinggian dan kecepatan pesawat Sriwijaya Air berkode penerbangan SJY 182 yang hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB ini perlu dicermati.
"Perhatikan di 20 detik terakhir," ujar Yayan yang sudah mencermati teknis penerbangan selama beberapa dekade ini.
Penurunan ketinggian dan kecepatan pesawat hingga hilang kontak sempat melalui fase landai. Lalu, lanjut Yayan, tiba-tiba kecepatan melonjak tinggi saat ketinggian makin rendah.
"Ini langka dan perlu didalami," kata Yayan.
Bila dirinci, dari data di atas yang telah disederhanakan dengan hanya memuat ketinggian dan kecepatan, "keanehan" perilaku pesawat tampak selepas pukul 14:40:05 WIB.
"Ini data bicara sampai satuan detik ya," tegas Yayan.
Pada waktu itu, ketinggian pesawat adalah 10.900 feet, dengan kecepatan 287 knot. Ketinggian dan kecepatan ini sudah dicapai tiga detik sebelumnya.
Buat catatan, karena ada penyebutan satuan berbeda, satu meter setara sekitar tiga feet, sementara satu knot setara dengan sekitar 1,85 kilometer (km) per jam.