Berita Jawa Tengah

Pengurus Gereja Pantekosta Temanggung Sediakan Empat Tiket Berbeda, Tiap Misa Berbeda Warna

Ketua Pengurus Gereja Pantekosta Temanggung, Pendeta Iwan Ardianto menjelaskan, pihaknya sengaja mengkonsep 4 tiket yang berbeda.

Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/SAIFUL MA'SUM
Pengurus Gereja Pantekosta Indonesia Kabupaten Temanggung menunjukkan contoh tiket masuk gereja untuk mengikuti Misa Natal, Jumat (25/12/2020). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, TEMANGGUNG - Banyak cara yang bisa dilakukan pengurus gereja dalam mengkonsep pelaksanaan Misa Natal di masa pandemi Covid-19.

Seperti halnya pengurus Gereja Pantekosta Indonesia yang berada di Kabupaten Temanggung ini.

Pihak gereja menyediakan 4 tiket yang berbeda untuk 4 kali Misa.

Baca juga: Naik Hingga Dua Kali Lipat, Segini Harga Sayur Mayur Jelang Natal dan Tahun Baru di Temanggung

Baca juga: Polres Temanggung: Usia Janin Bayi yang Dibuang Baru Enam Pekan Pasca Dilahirkan

Baca juga: Ceritakan Suka Duka Santri Melalui Video, Balqis Sabet Juara Favorit Lomba Narasi Temanggungan

Baca juga: Kapolres Temanggung: Tak Cuma Dibubarkan, Warga Terlibat Kerumunan Massa Wajib Jalani Rapid Test

Ketua Pengurus Gereja Pantekosta Temanggung, Pendeta Iwan Ardianto menjelaskan, pihaknya sengaja mengkonsep 4 tiket yang berbeda.

Itu untuk membuat warna yang baru pada tiap-tiap pelaksanaan Misa Natal.

Keempat tiket tersebut masing-masing berwarna hijau untuk pelaksanaan Misa Natal I pada 24 Desember 2020.

Warna merah untuk pelaksaan Misa Natal II pada 25 Desember 2020.

Warna biru untuk pelaksanaan Misa tutup akhir tahun pada 31 Desember 2020, dan warna ungu untuk pelaksanaan Misa awal tahun pada 1 Januari 2021.

Empat tiket warna-warni itu tidak hanya dibuat sebagai pembeda antar ibadah, namun juga mengandung maksud dan tujuan tersendiri.

Pertama, masing-masing tiket hanya dimiliki 300 jemaat yang telah terdaftar untuk mengikuti ibadah secara langsung di gereja.

Jemaat yang hendak mengikuti misa harus membawa tiket sesuai ketentuan agar bisa masuk ke dalam gereja.

Tiket itu juga tidak boleh dipertukarkan atau diperjualbelikan kepada orang lain.

"Jadi jemaat yang mau mengikuti misa langsung harus membawa tiket masing-masing."

"Kalau tiketnya salah, tetap saja tidak bisa masuk," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (25/12/2020).

Kedua, lanjut Iwan, masing-masing tiket mengandung doa dan harapan tersendiri pada setiap ibadahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved