Berita Tegal
Longsor di Desa Begawat Kabupaten Tegal: Wasro Lihat Sariah Berlari sebelum Tertimbun Tebing
Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 08.15 WIB. Sementara, petani yang tertimbun longsor merupakan warga desa setempat bernama Sariah (58).
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, SLAWI - Intensitas hujan yang cukup tinggi di Kabupaten Tegal, beberapa hari ini, membuat tebing setinggi 50 meter di RT 06 RW 03 Dukuh Mobok Suryani, Desa Begawat, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, longsor, Minggu (13/12/2020) pagi.
Akibatnya, seorang warga yang tengah berkebun di bawah tebing, tertimbun longsoran.
Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 08.15 WIB. Sementara, petani yang tertimbun longsor merupakan warga desa setempat bernama Sariah (58).
Setiap hari, Sariah memang pergi ke ladang di sekitar lokasi tebing yang longsor.
Anggota BPBD Kabupaten Tegal, Anto mengatakan, Sariah biasa beraktivitas di ladang sekitar pukul 07.00.
Sebelum kejadian, dia tengah memetik labu siam di kebun. Kebun tersebut berada di bawah tebing setinggi sekitar 50 meter.
Baca juga: Empat Perampok Akhirnya Tertangkap Polisi, Gasak Perhiasan Emas dan Uang Warga Kabupaten Tegal
Baca juga: Miris, Pelanggar Protokol yang Terjaring Operasi Yustisi di Kabupaten Tegal Selalu Meningkat
Baca juga: 18 Pedagang Pasar Balamoa Positif Covid-19, Total 4 Pasar di Kabupaten Tegal Ditemukan Kasus Corona
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Ruang Isolasi Rumah Sakit di Kabupaten Tegal Juga Sudah Over Kapasitas
Warga yang melihat adanya longsor segera mencari Sariah. Dibantu relawan BPBD, mereka menemukan Sariah dalam kondisi sudah meninggal.
"Terjadinya longsor kemungkinan dipicu hujan yang terjadi beberapa hari ini, termasuk kemarin malam. Sehingga, ada pergeseran tanah yang mengakibatkan satu korban jiwa meninggal dunia," ungkap Anto, Minggu (13/12/2020).
"Menurut saksi yang ada di lokasi saat kejadian, korban sempat berusaha menghindar dengan berlari namun karena longsoran tanah sangat cepat, akhirnya korban tertimbun," imbuhnya.
Seorang saksi mata, yang ada di lokasi saat kerjadian, Wasro (35) mengungkapkan, saat kejadian, ia sedang bekerja di kebun miliknya dan berada tidak jauh dari lokasi longsor.
Tepatnya, berada di sebrang tebing yang terpisah aliran sungai. Dia mendengar suara gemuruh.
Dia kemudian mencari sumber suara dan melihat tebing setinggi 50 meter ambrol dan menimpa Sariah.
Kejadian itu membuat Wasro panik dan berlari hendak menolong.
Namun, setengah perjalanan menuju lokasi, dia berbalik dan meminta bantuan petani lain, Ruslim.
Kemudian, Ruslim berlari ke pemukiman untuk meminta bantuan warga. Mereka bersama-sama mencari Sariah yang tertimbun tanah.
Baca juga: Gelandang Serang PSIS Semarang Septian David Pilih Fun Football Dibanding Tarkam, Ini Alasannya
Baca juga: Dua Bocah Asal Kratonan Kota Tegal Diculik Kenalan Nenek, Ditemukan di Cirebon
Baca juga: Gelar Wayang dan Bernyanyi, Cara Polres Purbalingga Pulihkan Trauma Anak Korban Longsor Tumanggal
Baca juga: Bendung Gerak Serayu Berstatus Awas, Warga Cilacap dan Banyumas bagian Barat Diminta Waspada Banjir
Kejadian ini juga langsung dilaporkan ke pemerintah desa setempat.
"Korban berusaha lari menghindari material longsor namun tidak bisa karena gerakan tanah sangat cepat dan menimbun dirinya," kata Wasro.
Sekitar pukul 09.30 WIB WIB, tubuh Sariah ditemukan. Jenazah Sariah kemudian dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan. (*)
