Berita Pendidikan

Ganjar Tak Akan Membuka Sekolah Tatap Muka secara Serentak Januari Mendatang. Ini Alasannya

Ganjar merasa, jika pada Januari mendatang, pembelajaran tatap muka tidak bisa dilakukan secara serentak.

Penulis: m zaenal arifin | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/Istimewa
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek persiapan standar operasional prosedur (SOP) protokol kesehatan di SMK Negeri Jawa Tengah di Semarang, Selasa (1/12/2020). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tak akan membuka sekolah tatap muka secara serentak pada Januari mendatang.

Hal ini disampaikan Ganjar saat mengecek persiapan standar operasional prosedur (SOP) protokol kesehatan di SMK Negeri Jawa Tengah di Semarang, Selasa (1/12/2020).

Pengecekan, dalam rangka persiapan pembelajaran tatap muka pada Januari 2021 mendatang.

Ganjar menyambangi SMKN Jateng sekitar pukul 07.30 WIB.

Ganjar didampingi sejumlah guru sekolah berasrama tersebut, berkeliling dan menyapa siswa, yang pagi itu sedang membersihkan lingkungan sekolah.

"Hari, kamu dari mana?" tanya Ganjar menyapa seorang siswa yang menjawab berasal dari Grobogan.

Baca juga: Kajian KPAI, 83 Persen Sekolah Belum Siap Gelar Pembelajaran Tatap Muka

Baca juga: Tindaklanjuti Izin Kemendikbud, Ini Skema Rencana Penerapan KBM Tatap Muka di Kendal

Baca juga: Alasan Kasus Covid-19 Masih Tinggi di Jateng, Bambang Kusriyanto Minta KBM Tatap Muka Dikaji Ulang

Baca juga: Kata Mendikbud Soal KBM Tatap Muka: Kuncinya Orangtua, Hak Mereka Melalui Komite Sekolah

Kepada siswa tersebut, Ganjar bertanya tentang bagaimana dirinya menjaga protokol kesehatan selama berada di asrama.

Siswa itu pun secara lugas menjawab pertanyaan orang nomor satu di Jateng itu.

"Selalu menjaga jarak, (rajin) mencuci tangan, dan memakai masker, Pak. Kalau di asrama tidak boleh berkerumun dan kami hanya boleh berkumpul satu komunitas, contohnya satu kamar," ucap siswa yang bernama Hari itu.

Ganjar juga bertanya, bagaimana caranya menjaga diri dari paparan virus corona di dalam kamar.

"Siap, kami menyediakan hand sanitizer, Pak. Jadi, setelah memegang barang-barang, kami membersihkan tangan menggunakan itu," ujarnya.

Selain Hari, Ganjar juga menyapa siswa lain. Kepada para siswa, Ganjar selalu berpesan agar tetap berolahraga namun memperhatikan jarak yang sesuai protokol kesehatan.

Ganjar kemudian menengok ke dalam asrama putra SMK Jateng.

Di sana, Ganjar mengapresiasi pihak sekolah yang telah membuka sejumlah ruangan baru untuk dijadikan kamar bagi siswa sebagai bagian dari menerapkan protokol kesehatan.

Ganjar juga mengecek ke satu ruang praktik SMKN Jateng. Di sana, Ganjar mendengarkan laporan bahwa sekolah menyiapkan setiap mesin digunakan sesuai absen para siswa sehingga pengawasan menjadi lebih mudah.

"Lha tapi setelah dipakai, dibersihkan tidak? Harus dibersihkan lho, minimal setelah dipakai praktik, ada jeda 10-15 menit untuk pembersihan," ujar Ganjar mengingatkan.

"Jadi, mesin-mesin yang sudah disentuh itu dilap. Kalau perlu, setelah dibersihkan, pintu dikasih pita-pita jadi tanda kalau sudah disterilkan," kata Ganjar pada guru.

Baca juga: Gubernur DKI Anies Baswedan Positif Covid-19, Roda Pemerintahan Dipastikan Tak Terganggu

Baca juga: Mulai Tahun Depan, Uang Saku Perjalanan Dinas Pejabat dan Anggota Dewan Dipangkas 50 Persen

Baca juga: Ayah Asal Sragen Ini Syok Mengetahui Anak Semata Wayang Tewas Kecelakaan setelah Lihat Media Sosial

Baca juga: Firasat Ibu Korban Kecelakaan Maut Tol Cipali: Mimpi Tenggelam Hingga Keinginan Vina Makan Megono

Seusai melakukan pengecekan, Ganjar kemudian memberikan sejumlah evaluasi pada pengelola SMKN Jateng.

Ganjar mengatakan, pihaknya mendapat gambaran terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka pada Januari 2021 mendatang.

"Kami evaluasi untuk persiapan, nanti di bulan Januari kami bisa mengerti. Kalau tadi, kami lihat, secara SOP, sudah bagus, fasilitas sudah bagus. Nah, sekarang kami harus mendisiplinkan," katanya.

Menurut Ganjar, dari uji coba SMA maupun SMK yang sudah dilakukan, pihaknya telah mengevaluasi beberapa hal.

Ganjar merasa, jika pada Januari mendatang, pembelajaran tatap muka tidak bisa dilakukan secara serentak.

"Sehingga, nanti di bulan Januari, saya punya gambaran, rasa-rasanya belum semua akan bisa makregudug (serentak, Red) masuk bareng, itu saya rasa-rasa belum bisa. Tetap harus selektif. Ini bagian dari cara kami untuk berhati-hati," ujarnya.

Sebagai informasi, sebanyak lima sekolah asrama di Jawa Tengah saat ini masih melakukan uji coba. Antara lain, SMKN Jateng Semarang, Pati dan Purbalingga, kemudian SMK Pradita Dirgantara Boyolali, dan SMK Taruna Nusantara. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved