Berita Jawa Tengah
Bahayanya Sumur Warga di Blora yang Semburkan Gas Metana, ESDM: Tidak Berbau Tapi Mudah Terbakar
Jarak sekira tujuh kilometer dari titik semburan terdapat bekas sumur tua zaman Belanda yang jumlahnya sekira 30 titik di Blora.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BLORA - Semburan gas dari lubang sumur di Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora mengandung senyawa hidrokarbon jenis metana.
Akibatnya semburan gas tersebut mudah terbakar.
Kasi Geologi, Mineral, dan Batu Bara ESDM Wilayah Kendeng Selatan, Budi Setyawan mengatakan, pihaknya telah mengecek semburan gas dari lubang sumur itu.
Baca juga: Bukannya Air, Sumur di Ngraho Blora Malah Mengeluarkan Gas saat Digali Warga
Baca juga: 50 Persen Sekolah di Blora Siap KBM Tatap Muka
Baca juga: Bupati Blora Sudah Memenuhi Unsur Pelanggaran Pilkada, Bawaslu Kirim Surat ke Kemendagri
Baca juga: Blora Mulai Siapkan Petugas Penyuntik Vaksin Covid-19, Tiap Puskesmas Ada Dua Orang
“Itu gas hidrokarbon menyebutnya, ada kandungan metana itu sehingga mudah terbakar."
"Gasnya mudah terbakar, tidak berbau ciri gasnya,” ujar Budi kepada Tribunbanyumas.com, Senin (30/11/2020).
Sedianya semburan gas dari lubang sumur tidak terlalu besar.
Hanya saja, terdapat suar bayang-bayang yang menjadi penanda semburan.
“Kalau (semburannya) kencang tidak."
"Yang rembes itu kayak flare gas bayang-bayang,” tandas Budi.
Menurut Budi, semburan gas tersebut bisa berbahaya ketika konsentrasinya tinggi.
Akan tetapi, ketika gas tersebut sudah terurai di udara maka tidak lagi berbahaya.
“Buktinya berjarak lima meter aman."
"Aman tidak ada gejala apa-apa, jadi gasnya langsung terurai,” ujarnya.
Semburan gas yang terjadi diduga di dasar sumur terdapat kantong gas.
Hal itu diperkuat dengan banyaknya potensi sumber gas yang ada di wilayah tersebut.