Berita Kesehatan
Banyak Faktor Anak Makin Suka Lakukan Cyber Bullying, Satu Sebabnya Karena Bosan di Masa Pandemi
Tingkat kebahagiaan anak itu juga mempengaruhi aktivitas mereka untuk mencari kebahagiaan di dunia lain.
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Banyak faktor yang menyebabkan orang melakukan tindakan perundungan daring atau cyber bullying, termasuk anak-anak.
Satu di antaranya adalah tingkat kebahagiaan anak yang mempengaruhi aktivitas di dunia maya.
Hal tersebut disampaikan pengamat pendidikan, Adjat Wiratma.
Baca juga: Tindaklanjuti Izin Kemendikbud, Ini Skema Rencana Penerapan KBM Tatap Muka di Kendal
Baca juga: Sabtu Malam, Jordan Henderson Berkesempatan Tampil Hadapi Brighton, Kapten Liverpool Sudah Sembuh
Baca juga: Ifan Seventeen Pilih Jadi Penyanyi Solo Ketimbang Bentuk Band Baru, Berikut Alasannya
Baca juga: Tagar #ConteOut Jadi Trending di Twitter, Seusai Inter Milan Dipermalukan Real Madrid
"Tingkat kebahagiaan anak itu juga mempengaruhi aktivitas mereka untuk mencari kebahagiaan di dunia lain," kata Adjat seperti dilansir dari Kompas.com, Sabtu, (28/11/2020).
Adjat menilai, karena anak tidak mendapat kebahagiaan.
Maka, dia mencari kebahagiaan lain.
Satu caranya adalah dengan menertawakan orang yang tertindas.
Faktor penyebab bullying selanjutnya juga bisa disebabkan karena anak mengalami kebosanan dan kurang penghargaan dari guru.
Sehingga, ini menyebabkan anak tersebut mencari eksistensi dengan menjadi bully melalui dunia maya.
"Mereka mencari penghargaan lain, eksistensi yang lain di dunia maya yang tentu akan sangat ada hubungannya tadi."
"Ya catatan meningkatnya cyber bullying di pandemi Covid-19," ujar dia.
Pemerhati kesehatan jiwa anak dari PBB, Ali Aulia Ramly mengatakan, risiko perundungan daring atau cyber bullying meningkat di masa pandemi Covid-19.
Menurut dia, hal itu terjadi karena di masa pandemi anak menggunakan gawai atau gadget untuk pembelajaran jarak jauh.
Risiko bullying pun rentan terjadi di ranah digital.
"Risikonya menjadi semakin besar (cyber bullying di masa pandemi)."