Penanganan Corona

Satu Pelajar Positif Covid-19 di Gunungkidul Yogyakarta, Dinkes: Tertular di Sekolah

Kepala Dinkes Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, 7 dari 14 kasus baru ini terpapar Covid-19 setelah melakukan kontak pasien positif.

Editor: deni setiawan
Shutterstock.com
Ilustrasi penanganan virus corona. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, YOGYAKARTA - Dinkes Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 14 kasus baru terjangkit virus corona pada Senin (23/11/2020).

Dari jumlah itu, ada satu pelajar yang tertular saat di sekolah.

Kepala Dinkes Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, 7 dari 14 kasus baru ini terpapar Covid-19 setelah melakukan kontak dengan konfirmasi positif.

Baca juga: Cobaan Berat Kembali Dihadapi AC Milan, Zlatan Ibrahimovic Terancam Absen Hingga Sebulan

Baca juga: Istri dan Tiga Anak Gus Ipul Terinfeksi Covid-19, Begini Kondisinya Saat Ini

Baca juga: Polisi Bubarkan Paksa Pentas Kuda Lumping di Kemranjen Banyumas: Izin Awal Hanya Hajatan

Baca juga: DPRD Jateng: Belasan Terminal Tipe B Kondisinya Semakin Memprihatinkan

Sebanyak 3 kasus berasal dari Kapanewon Nglipar, 2 dari Patuk, dan sisanya masing-masing berasal dari Semin dan Saptosari.

Untuk tambahan 2 orang dari Kapanewon Patuk merupakan anak laki-laki berusia 9 tahun, dan anak perempuan tidak disebutkan usianya.

Disinggung mengenai penularannya, Dewi membenarkan penularan di sekolah.

Namun tidak menyebut satu atau dua anak itu pelajar.

"Iya (penularan di sekolah)," kata Dewi seperti dilansir dari Kompas.com, Senin (23/11/2020).

Keseluruhan sampai Senin (23/11/2020) terdapat 425 kasus konfirmasi positif secara kumulatif.

Sebanyak 345 dari 425 kasus tersebut merupakan pasien sembuh, dan terdapat 65 kasus dalam perawaran.

Sementara sebanyak 15 kasus dilaporkan meninggal dunia

Kepala Disdikpora Kabupaten Gunungkidul, Bahron Rasyid mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan laporan mengenai seorang pelajar yang terkonfirmasi positif.

"Ada satu siswa yang positif."

"Untuk siswa dan guru di-tracing oleh Dinkes," ucap Bahron.

Dijelaskan, pihaknya menghentikan sementara pertemuan secara berkala dan guru bekerja dari rumah.

Disinggung mengenai dari Kemendikbud tentang proses pembelajaran tatap muka yang akan dibuka mulai Januari 2021.

Bahron mengakui tidak masalah dengan kebijakan tersebut karena kesiapan sudah dilakukan.

"Sudah mulai ada pertemuan terbatas."

"Ada sekolah yang menggelar pertemuan sekali hingga dua kali dengan durasi pertemuan dua jam di setiap minggunya," kata Bahron.

Menurut dia, pertemuan terbatas yang diselenggarakan sebagai salah satu upaya pelaksanaan pembelajaran secara normal.

Protokol kesehatan secara ketat karena siswa maupun guru wajib menggunakan alat pelindung diri berupa masker atau pelindung wajah.

Sekolah juga wajib ada fasilitas tempat cuci tangan menggunakan sabun. (*)

Disclaimer Tribun Banyumas

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Kompas.com berjudul Seorang Pelajar di Yogyakarta Tertular Covid-19 di Sekolah

Baca juga: UMK 2021 Banjarnegara Rp 1.805.000, Dinaker: Itu Jalan Tengah yang Disetujui Buruh dan Pengusaha

Baca juga: Sudah Diumumkan Gubernur Ganjar Pranowo, UMK Karanganyar 2021 Masih Tertinggi di Soloraya

Baca juga: Klaster Keluarga Kini Mendominasi Kasus Covid-19, Pemprov Jateng Sebut Akibat Libur Panjang

Baca juga: Wihaji Gagas Wisata Sekaligus Beramal, Ajak Anak-anak ke Pusat Teknologi Milik Pemkab Batang

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved