Penanganan Corona
Belum Dikover Pemkab Semarang, Bondan: Warga yang Isolasi Mandiri Sekadar Andalkan Jogo Tonggo
Bupati Semarang Mundjirin mengatakan, dari ribuan kasus warga terpapar virus corona, 89 orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, UNGARAN - Kasus virus corona (Covid-19) di Kabupaten Semarang telah mencapai 1.900 kasus.
Bupati Semarang Mundjirin mengatakan, dari ribuan kasus warga terpapar virus corona, 89 orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
"Sekarang kasus corona menyebar di mana-mana, ada 1.900 kasus lebih dan yang meninggal 89 orang."
Baca juga: KPU Kabupaten Semarang Targetkan Perakitan 2.249 Kotak Suara Rampung dalam 3 Hari
Baca juga: Tolak Rencana Dragan, Yoyok Sukawi Sebut PSIS Semarang Tak Ingin Kembali Kehilangan Rp 2,5 Miliar
Baca juga: Joko Ribowo Rampungkan Kursus Kepelatihan C AFC, Berikut Rencana Kiper PSIS Semarang Selanjutnya
Baca juga: Joko Ribowo Rampungkan Kursus Kepelatihan C AFC, Berikut Rencana Kiper PSIS Semarang Selanjutnya
"Sedangkan menjalani isolasi mandiri ada 250 orang lebih."
"Jadi kami ingatkan terus jangan lupa pakai masker," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (20/11/2020).
Menurut Mundjirin, melonjaknya kasus corona di Bumi Serasi karena masih banyak masyarakat yang tidak percaya virus itu dapat menyebabkan meninggal dunia.
Ia menambahkan, secara pribadi maupun Satgas Covid-19 terus memberikan imbauan kepada masyarakat tetapi masih banyak yang lupa.
"Soal vaksinasi sampai sekarang kami masih menunggu pusat."
"Bagaimana tata caranya vaksinasi."
"Mudah-mudahan segera dilaunching akhir tahun ini."
"Tetapi yang paling penting pakai masker, jaga jarak, hindari kerumunan itu didahulukan," katanya.
Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening menyampaikan terkait pencegahan dan penanganan corona telah memanggil Satgas Covid-19 sebanyak enam kali.
Kemudian mengenai anggaran penanganan corona sampai sekarang masih tersisa senilai Rp 31,9 miliar.
Lalu, soal perencanaan Satgas di akhir 2020 masih ada dana Rp 17 miliar.
"Ini membuktikan bahwa keseriusan penanganan corona belum kelihatan."
"Bagi yang isolasi mandiri kebutuhan sehari-hari juga belum dikover dan masih mengandalkan Jogo Tonggo," ujarnya.
Bondan berharap ke depan penanganan Covid-19 lebih serius mengingat jumlah kasus peningkatannya dari hari ke hari cukup signifikan. (M Nafiul Haris)
Disclaimer Tribun Banyumas
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).
Baca juga: Hitungan Awal Pemkab Temanggung, Tahun Depan Bakal Defisit Anggaran Capai Rp 63,4 Miliar
Baca juga: Kini Ada di Desa Koripan, Seorang Perangkat Positif Covid-19, Berikut Penjelasan DKK Karanganyar
Baca juga: 14 Konvoi Kampanye Pilkada Dihentikan Paksa di Jateng, Terakhir di Kabupaten Pekalongan
Baca juga: Biar Tidak Terkesan Gajian, Tahun Depan Ada Batasan Tahun Penerimaan PKH, Termasuk Purbalingga