Gunung Merapi Terkini
Aktivitas Vulkanik Gunung Merapi Meningkat, Ini Hasil Pantuan BPPTKG Sepekan Terakhir
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental pekan ini, terdapat peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi.
TRIBUNBANYUMAS.COM, YOGYAKARTA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) merilis data terbaru pantuan visual gunung Merapi Sabtu (14/11/2020) pukul 12.00-18.00 WIB.
Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 m di atas puncak kawah.
Secara meteorologi, cuaca cerah, berawan, dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat daya dan barat.
Suhu udara 16-26.8 °C, kelembaban udara 59-72 persen dan tekanan udara 626-687.2 mmHg.
Pada pengamatan hari yang sama, di waktu berbeda, sempat terdengar beberapa kali suara guguran.
Di antaranya, pada periode amatan pukul 00.00-06.00 WIB, terdengar suara guguran 2 kali di Babadan.
Selain itu, terdengar suara guguran 1 kali (sedang), pukul 11.54 WIB.
Baca juga: Warga Klakah Boyolali Mulai Mengungsi setelah Terdengar Gemuruh dari Gunung Merapi
Baca juga: Antisipasi Erupsi Merapi, Puluhan Sekolah Sudah Siap Disulap Jadi Tempat Pengungsian Warga
Baca juga: KPU Jateng Siap Pindahkan TPS Pilkada Klaten ke Pengungsian Jika Terjadi Erupsi Merapi
Baca juga: Kapolda Jateng Ancam Tindak Penambang Pasir yang Masih Menambang di Kawasan Rawan Gunung Merapi
Sebelumnya, BPPTKG melaporkan hasil pengamatan Gunung Merapi selama sepekan, yakni 6-12 November 2020.
Dalam periode tersebut, kegempaan Gunung Merapi tercatat 244 kali gempa vulkanik dangkal (VTB), 2.189 kali gempa fase banyak (MP), 9 kali gempa low frekuensi (LF), 385 kali gempa guguran (RF), 403 kali gempa hembusan (DG), dan 6 kali gempa tektonik (TT).
Adapun intensitas kegempaan pada pekan ini lebih tinggi dibandingkan pekan lalu.
"Jumlah gempa hembusan relatif stabil pada kisaran sekitar 40 kali/hari. Jumlah ini cukup tinggi, yang dapat dimaknai bahwa terjadi pelepasan gas secara signifikan. Diharapkan dengan demikian juga mengurangi tekanan magmanya," kata Kendati demikian, Kepala BPPTKG Hanik Humaida, Sabtu (14/11/2020).
Adapun deformasi atau penggembungan permukaan tubuh Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan electronic distance measurement (EDM) pada pekan ini menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 10 cm/hari.
Secara visual, dalam pekan ini, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi hari, sedangkan siang hingga malam hari berkabut.
Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal dengan tekanan lemah.
Tinggi asap maksimum 250 m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Selo pada 8 November 2020 pukul 14.50 WIB.
"Guguran teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan dengan jarak luncur maksimal sejauh 3 km di sektor barat ke arah hulu Kali Sat pada 8 November pukul 12.57 WIB," tutur Hanik.
Analisis morfologi area kawah berdasarkan foto dari sektor tenggara pada 11 November 2020, tidak menunjukkan adanya perubahan morfologi kubah.
Perhitungan volume kubah lava berdasarkan pengukuran menggunakan foto udara dengan drone pada 3 November 2020 sebesar 200.000 m3.
Baca juga: Bersimpuh dan Menangis, Ketua BP2MI Memastikan Majikan TKW Sugiyem di Singapura Diproses Hukum
Baca juga: Resmikan Jalur Sepeda, Bupati Banyumas: Tidak Boleh Untuk Parkir Mobil
Baca juga: Viral Video Nge-Vlog di Lawang Sewu Bayar Rp 3 Juta Per Jam, Begini Faktanya
Baca juga: Direktur RSI Surabaya Meninggal setelah 20 Hari Dirawat Akibat Covid-19
Pada pekan ini, lanjut Hanik, terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan tertinggi sebesar 34 mm/jam selama 35 menit di Pos Ngepos pada 11 November 2020.
"Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi," ungkapnya.
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental maka disimpulkan, terdapat peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi sehingga status aktivitas ditetapkan dalam tingkat aktivitas siaga.
"Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dan awan panas sejauh maksimal 5 km," tandas Hanik. (Tribunjogja.com/Maruti Asmaul Husna )
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Catatan Kegempaan dan Penggembungan Tubuh Gunung Merapi.