Berita Ekonomi Bisnis

Lahan Lereng Gunung Sindoro-Sumbing di Wonosobo Diproyeksi Jadi Tempat Budidaya Bawang Putih

Pelaku importir dari PT Andalan Alam Pertiwi, Muslim menjelaskan, pada masa tanam serentak bawang putih 2020 kali ini, tersedia 6 ton bibit.

Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/SAIFUL MA'SUM
Penanaman bawang putih serentak di Dusun Cengklok, Desa Butuh, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, Kamis (12/11/2020). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Sekira 3.750 hektare lahan di Kabupaten Wonosobo bakal diproyeksikan menjadi lahan budidaya tanaman bawang putih lokal.

Luas tanah tersebut dinilai mempunyai berpotensi cukup baik untuk tanaman bawang putih khususnya di wilayah lereng Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro.

Terlebih lahan yang disiapkan mengandung kadar air yang cukup tinggi dengan ketinggian lebih dari 700 meter di atas permukaan laut (Mdpl).

Baca juga: Pilkada Kabupaten Wonosobo, Bawaslu Gaet 750 Pengawas Partisipatif, Ini Tugas Mereka

Baca juga: Tak Ingin Halangi Tradisi, Polres Wonosobo Bakal Fasilitasi Penerbangan Balon Udara Lewat Festival

Baca juga: Tersisa Tujuh Korban yang Dirawat di Rumah Sakit, Pasca Kecelakaan Karambol di Dieng Wonosobo

Baca juga: Pasca Insiden Kebakaran, Renovasi SPBU Selokromo Wonosobo Butuh Waktu Dua Bulan

Plt Kepala Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Wonosobo, M Aziz Wijaya mengatakan, 3.750 hektare lahan yang disiapkan terbagi dalam beberapa wilayah.

Seperti Kecamatan Kalikajar, Kejajar, Garung, Kertek, Sapuran, dan Kepil.

Hanya saja, hingga 2021, pihaknya menarget 700 hektare lahan di Kecamatan Kalikajar sekitarnya bisa ditanami bawang putih.

Modal awal itu diharapkan dapat merambah ke wilayah lain untuk mecapai target yang telah ditentukan.

"Kami harap bawang putih lokal ini bisa berkembang pesat sehingga tidak impor lagi."

"Seperti yang pernah terjadi di Wonosobo sebagai primadona bawang putih."

"Sehingga nantinya, Kabupaten Wonosobo bisa menjadi daerah penyangga kebutuhan bawang putih secara nasional."

"Kami targetkan juga bisa ekspor ke berbagai daerah," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (12/11/2020).

Pelaku importir dari PT Andalan Alam Pertiwi, Muslim menjelaskan, pada masa tanam serentak bawang putih 2020 kali ini, pihaknya menyediakan 6 ton bibit.

Itu yang bisa ditanamkan di lahan seluas 30 hektare.

Dengan prakiraan membutuhkan 250-300 kilogram bibit setiap hektare.

Sedangkan pada awal 2021, pihaknya akan menyediakan sejumlah bibit yang bisa ditanamkan di lahan seluas 100 hektare.

Dengan prakiraan panen mencapai 7-10 ton per hektare.

"Di tanah yang cukup bagus di Wonosobo ini, produktivitas panen ada yang tembus 10 ton per hektare."

"Dengan membutuhkan waktu 3 bulan masa periode tanam," ujarnya.

Jenis bibit yang ia berikan merupakan bawang putih lokal varietas lumbu kuning dan hijau.

Bawang putih lokal dinilai cukup baik jika dikembangkan di tanah Indonesia.

Produktivitas bawang putih lokal diprediksi lebih banyak daripada pengembangan bawang putih impor saat dibudidayakan di dataran tinggi Indonesia. 

Penanaman bawang putih serentak di Dusun Cengklok, Desa Butuh, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, Kamis (12/11/2020).
Penanaman bawang putih serentak di Dusun Cengklok, Desa Butuh, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, Kamis (12/11/2020). (TRIBUN BANYUMAS/SAIFUL MA'SUM)

Baca juga: Sehari Ada Dua Warga Kebumen Tewas Tersengat Listrik

Baca juga: Dipanggil Tak Menjawab, Warga Sidoluhur Kebumen Ternyata Meninggal di Atap saat Perbaiki Listrik

Baca juga: Wakapolres Kebumen Meninggal Dunia di Yogyakarta, Kompol Subagyo Punya Riwayat Diabetes

"Varietas ini lebih adaptif dikembangkan di wilayah Indonesia."

"Selain itu, bawang putih lokal memiliki rasa khas, gurih, wangi dan bisa berbuah besar," ujarnya.

Selain memberikan bibitnya, kata Muslim, pihaknya juga menyuplai beberapa kebutuhan penunjang pertanian.

Seperti pupuk, pestisida, hingga pelatihan bagaimana cara menanam bawang putih dengan baik. 

Anggota Komisi IV DPR RI, Vita Ervina menegaskan, dengan ketekunan para petani Wonosobo dalam merawat bawang putih, diharapkan dapat memproduksi hasil panen yang melimpah.

Sehingga, ia berharap pada nantinya Indonesia tidak lagi impor kebutuhan bawang putih dari negara-negara lain. 

Vita juga ingin bawang putih lokal dengan berbagai varietas dapat bersaing dengan bawang putih impor.

Seperti dari China dan beberapa negara lain.

Selain itu, katanya, budidaya bawang putih yang berkembang bisa mendukung program swasembada pangan baik di daerah lokal hingga nasional.

"Kami dukung penuh budidaya bawang putih ini, sejumlah bibitnya sudah kami salurkan ke berbagai wilayah termasuk Wonosobo."

"Selain itu kami juga support dengan beberapa alat bantu pertanian."

"Semoga petani bisa semakin mandiri dan bisa menjadi penyanggah ekonomi dalam bidang ketahanan pangan," harapnya. (Saiful Ma'sum)

Baca juga: Mampir di Purbalingga, Tim Gowes Lanal Cilacap Bagikan Paket Sembako dan Gelar Tes Rapid ke Warga

Baca juga: Cegah Kasus Covid-19 Terulang, Ponpes El Bayan Cilacap Beri Sekat Kaca saat Santri Bertemu Orangtua

Baca juga: Santri Positif Covid-19 Sudah Sembuh, Ponpes El Bayan Cilacap: Musibah Ini Jadi Pelajaran Berharga

Baca juga: Cegah Murid Bosan, Calon Guru Penggerak di Cilacap Manfaatkan Film dan Tik Tok sebagai Media Ajar

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved