Ekonomi Bisnis

Mengapa Kabupaten Tegal Jadi Idola Investor dalam Negeri di Jateng? Kuartal III Serap Rp 7 Triliun

Daerah dengan pusat administrasi di Slawi ini, Kabupaten Tegal mulai dilirik investor dalam negeri dan menjadi idola baru di Jawa Tengah.

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/MAMDUKH ADI PRIYANTO
Pemandangan di Guci, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, belum lama ini. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pemprov Jateng terus menggenjot investasi, baik penanaman modal asing (PMA) atau penanaman modal dalam negeri (PMDN).

Realisasi investasi Jateng hingga triwulan ketiga atau dari Januari hingga September 2020 mencapai Rp 37,53 triliun.

Jumlah capaian ini baik dari investasi PMA sebanyak Rp 14,73 triliun (2.115 proyek) dan PMDN sebanyak Rp 22,79 triliun (5.786 proyek).

Baca juga: Data Disporapar Jateng: 415 Wisata Sudah Dibuka dan Patuhi Protokol Kesehatan

Baca juga: Jateng Tawarkan 75 Peluang Investasi, CJIBF Tahun Ini Digelar Secara Virtual

Baca juga: Siswa dan Guru Diminta Tes Swab Gunakan Dana BOS, Sekolah Tatap Muka Dimulai Bertahap di Jateng

Baca juga: Ini Enam Calon Sekda Jateng Hasil Uji Gagasan Tertulis, Satu Adalah Pejabat Pemkab Kudus

Kabupaten Tegal ternyata yang paling diminati investor dalam negeri.

Daerah dengan pusat administrasi di Slawi ini mulai dilirik investor dalam negeri dan menjadi idola baru.

Pada peringkat realisasi Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN) daerah ini sepanjang Kuartal III 2020 berada pada peringkat pertama se-Jawa Tengah.

"Hingga triwulan ketiga, di Kabupaten Tegal ada investasi sekira Rp 7 triliun."

"Yang paling banyak PMDN," kata Kepala DPMPTSP Jateng, Ratna Kawuri kepada Tribunbanyumas.com, Senin (9/11/2020).

Dari nilai total PMDN sebanyak Rp 22,79 triliun, Kabupaten Tegal mampu menyerap investasi 33 persen.

Disusul Kota Semarang dan Kabupaten Grobogan dengan masing- masing 15 persen.

Lalu Kabupaten Cilacap 12 persen, dan Kudus 7 persen.

Pada tahun lalu periode yang sama, Kabupaten Cilacap paling diminati investor dalam negeri.

Disusul Kota Semarang, Sukoharjo, Kabupaten Semarang, dan Boyolali.

Sedangkan untuk penanaman modal asing (PMA) pada triwulan ketiga 2020, daerah yang paling diminati yakni Kabupaten Batang.

Kemudian disusul Kabupaten Jepara, Kota Semarang, Brebes, dan Kendal.

Ratna menuturkan, belum mengetahui secara pasti sektor apa yang dominan di Kabupaten Tegal hingga daerah ini menyalip daerah lain dan jadi idola baru investasi di Jawa Tengah.

Pihaknya belum mendapatkan laporan dari DPMPTSP Kabupaten Tegal terkait itu.

"Yang jelas wilayah Pantura Jawa Tengah lebih disukai investor karena infrastruktur."

"Dekat dengan tol, pelabuhan, dan sebagainya," terangnya.

Dikutip laman resmi DPMPTSP Kabupaten Tegal, sejumlah perusahaan mengemukakan keinginannya berinvestasi di daerah ini.

Semisal di sektor energi akan dibangun pemnangkit listrik tenaga bayu atau angin di Kecamatan Margasari.

Lalu bidang perhotelan ada perusahaan yang ingin membangun hotel di Objek Wisata Guci.

Serta perusahaan properti dan industri jasa lainnya. (Mamduh Adi)

Baca juga: Biaya Urus Sertifikat PTSL Maksimal Cuma Rp 300 Ribu, Bupati Kebumen: Ganti Patok dan Materai

Baca juga: Ganjar Temukan Fakta Jebolnya Tanggul Sungai di Kebumen: Ternyata Ada yang Sengaja Melubangi

Baca juga: Cegah Kasus Covid-19 Terulang, Ponpes El Bayan Cilacap Beri Sekat Kaca saat Santri Bertemu Orangtua

Baca juga: Santri Positif Covid-19 Sudah Sembuh, Ponpes El Bayan Cilacap: Musibah Ini Jadi Pelajaran Berharga

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved