Pilpres AS

Gugatannya Menang di Philadelphia, Tim Kampanye Donald Trump Boleh Masuk Pusat Penghitungan Suara

Tim kampanye Donald Trump memenangkan putusan pengadilan untuk akses memasuki pusat penghitungan suara di Philadelphia.

Editor: rika irawati
Abc.net
Tim kampanye Trump telah dapat memasuki pusat penghitungan suara di Philadelphia berkat keputusan pengadilan yang menguntungkan mereka, sementara di Michigan dan Georgia hakim telah mengajukan tuntutan hukum serupa. 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Tim kampanye Donald Trump memenangkan putusan pengadilan untuk akses memasuki pusat penghitungan suara di Philadelphia.

Tuntutan hukum serupa juga diajukan di negara bagian Michigan dan Georgia.

Seperti diketahui, tim kampanye Donald Trump mengajukan tuntutan hukum di Pennsylvania, Michigan dan Georgia pada Rabu (4/11/2020) waktu setempat.

Mereka menuntut hak untuk mengamati dan akses ke lokasi tempat suara yang tengah diproses dan dihitung.

Hakim Pengadilan Michigan Cynthia Stephens mengabulkan tuntutan tersebut pada Kamis (5/11/2020).

Mengutip Abc.net, hakim berencana mengeluarkan keputusan tertulis pada Jumat (6/11/2020) waktu setempat.

53 Suara Datang Terlambat di Georgia

Dalam kasus Georgia, tim kampanye Trump menuduh, 53 surat suara yang datang terlambat dicampur dengan surat suara yang dikumpulkan waktu Hari Pemilihan.

Baca juga: Perolehan Suara Tertinggal dari Joe Biden, Trump Ajukan Gugatan Hukum di 3 Negara Bagian

Baca juga: Tunggu Hasil Perhitungan Suara Pilpres AS, Polisi Bentrok dengan Massa Anti-Trump di Portland

Baca juga: Sempat Tak Diunggulkan, Petaruh Kini Jagokan Donald Trump Menangi Pilpres AS

Baca juga: Hasil Sementara Pilpres AS, Joe Biden Unggul Jauh dari Petahana Donald Trump

Hakim James Bass, Hakim Agung di Georgia, mengatakan "tidak ada bukti" bahwa surat suara yang dipermasalahkan tidak sah.

Di Philadelphia, pengadilan banding negara bagian memerintahkan hakim untuk memastikan bahwa pengamat partai dan kandidat dapat mendekati petugas pemilu yang memproses surat suara di kota.

Keputusan itu diambil setelah kampanye Trump mengeluh bahwa pengamatnya tidak bisa cukup dekat dengan petugas pemilu untuk melihat tulisan di amplop surat suara.

Keluhan khusus dibuat untuk memastikan bahwa amplop tersebut berisi tanda tangan dan nama serta alamat pemilih yang memenuhi syarat.

Pam Bondi Umumkan Kemenangan

Secara terpisah, anggota tim kampanye dan mantan penasihat khusus Presiden Pam Bondi mengumumkan kemenangan tersebut kepada media.

Pam Bondi mengatakan, timnya telah diberikan akses langsung kepada 15 orang untuk mengamati proses penghitungan suara.

"Kami berencana memasuki gedung itu sekarang dan secara hukum mengamati proses pemungutan suara," katanya.

"Jika ada satu suara ilegal yang diberikan, itu menghilangkan pria dan wanita hebat Pennsylvania yang keluar untuk memberikan suara secara legal," terangnya.

Baca juga: Rencana Kepulangan Pimpinan FPI Rizieq Shihab, Kemenkes: Harus Karantina 14 Hari

Baca juga: Vanessa Angle Divonis 3 Bulan Penjara, Suami: Sedih Harus Pisah dari Anak

Baca juga: Indonesia Resmi Alami Resesi, Ini 5 Dampaknya Bagi Warga

Baca juga: Negatif Covid-19, Valentino Rossi Masih Berpeluang Turun di MotoGP Eropa Akhir Pekan Ini

Lalu, rekan anggota tim kampanye Corey Lewandowski menyebutnya "kemenangan bagi setiap orang yang telah memberikan suara resmi di Pennsylvania".

Setelah keputusan itu diungkapkan, Presiden men-tweet "kemenangan besar di Pennsylvania".

Jaksa Agung Pennsylvania Josh Shapiro, seorang Demokrat, membela mereka yang menghitung suara dan prosesnya.

"Ada transparansi dalam proses ini. Penghitungan sudah berjalan. Ada yang mengamati penghitungan ini, dan penghitungan akan dilanjutkan," ujarnya kepada CNN.

Gugatan hukum di Nevada

Lebih jauh, pihak pendukung Trump juga menuduh penyimpangan pemungutan suara di Clark County yang padat di Nevada, termasuk Las Vegas.

Pada konferensi pers di Las Vegas pada Kamis, mantan jaksa agung Nevada Adam Laxalt mengatakan, gugatan akan diajukan ke pengadilan federal untuk meminta hakim untuk "menghentikan penghitungan suara yang tidak pantas".

"Kami yakin ada pemilih mati yang telah dihitung," kata Laxalt.

Baca juga: Pemilik Ponpes di Lumbir Banyumas Ditangkap Polisi, Diduga Cabuli Bocah 11 Tahun

Baca juga: Rumahnya Nyaris Roboh, Kasem Perempuan Tuna Netra Asal Banyumas Ini Akhirnya Dapat Bantuan

Baca juga: Polres Banjarnegara Siapkan Anjing Pelacak dan Alat SAR untuk Menghadapi Terjadinya Bencana Alam

Baca juga: Naikkan UMP 2021, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Digugat Apindo ke PTUN

"Kami juga yakin bahwa ada ribuan orang yang suaranya telah dihitung yang telah pindah dari Clark County selama pandemi."

Perolehan Suara Trump vs Biden

Penantang Demokrat Joe Biden unggul tipis di Nevada, sementara Trump unggul tipis di Georgia.

Sementara, Trump dalam beberapa hari terakhir, sering membuat klaim penipuan pemungutan suara yang tidak berdasar tanpa memberikan bukti.

Sebuah cuitan di Twitter pada Kamis pagi (5/11/2020) waktu setempat oleh Trump berbunyi: "HENTIKAN PENGHITUNGAN", dengan banyak pendukung di seluruh negeri menggemakan tuntutannya.

Kemudian, dia mengklaim "setiap suara yang masuk setelah hari pemilihan tidak akan dihitung" ditampar dengan tag yang menyesatkan oleh Twitter. (Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tim Kampanye Trump Menangkan Putusan Pengadilan untuk Akses ke Pusat Penghitungan Suara Philadelphia. 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved