Berita Tegal

Giliran Pasar Kupu Kabupaten Tegal Ditutup Sementara setelah Temuan 17 Pedagang Positif Covid-19

Pasar Kupu, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, ditutup sementara, mulai Jumat (6/11/2020) untuk sterilisasi.

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/DESTA LEILA KARTIKA
Petugas Dinkes Kabupaten Tegal melakukan tes swab kepada Pasar Kupu, Kamis (5/11/2020). Dari tiga tes swab sebelumnya, ada 17 pedagang yang terkonfirmasi positif Covid-19. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SLAWI - Pasar Kupu, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, ditutup sementara, mulai Jumat (6/11/2020) untuk sterilisasi. Langkah ini diambil setelah ditemukan 17 pedagang terkonfirmasi positif Covid-19.

Hasil ini didapat setelah Dinkes Kabupaten Tegal melakukan tes swab massal sebanyak tiga kali.

Pertama, pada 17 Oktober 2020 di Puskesmas Kupu. Tes tahap ini dilakukan setelah ada satu pedagang kontak erat dengan pasien positif Covid-19.

Namun, tes tahap pertama ini hanya diikuti 19 pedagang.

Dinas Kesehatan pun menjadwalkan tes swab lagi pada 19 Oktober 2020 di Pasar Kupu. Pada swab kedua ini, hanya 17 orang yang bersedia mengikuti tes.

Dari 17 orang yang mengikuti tes swab, ada lima pedagang yang dinyatakan positif Covid-19.

Baca juga: Lagi, 12 Pedagang Pasar Margasari Positif Covid-19, Pasar Tidak Ditutup

Baca juga: Pasar Minggon di Kompleks GOR Satria Purwokerto Boleh Buka Lagi, Ini Syarat yang Diajukan Bupati

Baca juga: Pasar Margasari Kabupaten Tegal Ditutup Empat Hari, Empat Pedagang Jalani Isolasi Mandiri

Baca juga: Ratusan Pedagang Pasar Pangkah Tegal Kabur saat Tahu Akan Dites Swab

Setelah itu, dilakukan tes swab ketiga pada 27 Oktober 2020 yang diikuti 29 pedagang dan ditemukan 12 orang positif Covid-19.

Sehingga, total ada 17 pedagang yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Hal tersebut, dijelaskan Kepala UPTD Pasar Wilayah 3 Kabupaten Tegal, Sudirman, Kamis (5/11/2020).

Imbas dari ditemukannya pedagang yang terkonfirmasi positif Covid-19, Pasar Kupu sementara waktu ditutup selama tiga hari.

"Di Pasar Kupu ada sekitar 125 pedagang. Mereka yang belum mengikuti tes swab tahap satu hinga tiga, diminta mengikuti tes swab hari ini. Target kami, ada 60 pedagang," kata Sudirman, Kamis.

Sementara itu, pihak pengelola Pasar Kupu meminta waktu sehari untuk menyosialisasikan ke pedagang bahwa pasar akan ditutup selama tiga hari.

Tujuannya, supaya pedagang tidak dirugikan dan bisa bersiap atau mengamankan barang dagangannya supaya tidak rusak atau pun busuk.

"Mengingat, Pasar Kupu merupakan pasar kecil sehingga jarak antarpedagang memang cukup dekat. Saya yakin, setelah tes swab ini, masih akan ditemukan pedagang yang positif Covid-19. Sementara, target dari pihak Puskesmas, tes swab ini khusus pedagang. Untuk petugas pasar sudah di tes swab dan hasilnya negatif," jelasnya.

Sudirman menyebut, selama ini, pihaknya selalu menyosialisasikan mengenai protokol kesehatan kepada pedagang.

Mulai wajib memakai masker, sering mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak.

"Tapi, ya namanya orang, terkadang saat petugas sudah keluar area pasar, masker yang tadinya mereka pakai hanya dikalungkan saja," imbuhnya.

Baca juga: Cegah Stunting, Pemkab Purbalingga Suplai Makanan Berbahan Ikan ke Ibu Hamil dan Menyusui

Baca juga: Setujui Penggalangan Dana Lewat Bulan Dana PMI, Bupati Banyumas Minta Fokus Kegiatan untuk Komorbid

Baca juga: Renovasi Lapangan Venue Latihan dan Pertandingan Piala Dunia U-20 di Solo Mulai Dikerjakan

Baca juga: Pesepeda Ditemukan Tewas di Kota Lama Semarang, Pamit ke Keluarga Akan Gowes ke Alun-alun Kauman

Padahal, menurutnya, pedagang di Pasar Kupu juga sudah diberi masker oleh pihak pengelola. Bahkan, satu pedagang bisa menerima empat masker.

"Selama pasar tutup, kami akan melakukan penyemprotan disinfektan, bersih-bersih, sambil mengawasi barangkali ada pedagang yang bandel berjualan di area pasar atau trotoar. Kami tegaskan, pedagang tidak boleh berjualan di trotoar, area pasar, dan lainnya, selama pasar ditutup," tegasnya.

Sementara itu, seorang pedagang di Pasar Kupu, Dewi menambahkan, hari ini, pembeli di lapaknya cukup sepi karena takut diminta ikut tes swab.

Ditanya ketika pasar ditutup sementara ia akan berjualan atau memilih di rumah saja, Dewi mengaku akan di rumah saja.

Karena barang dagangannya berupa jajanan pasar seperti kue-kue, masih bisa awet dan tahan untuk tiga hari kedepan.

"Pendapatan saya per hari, bisa mencapai Rp 800 ribu. Tapi, kalau untuk keuntungan bersih, yang saya peroleh paling tidak Rp 100 ribu. Jadi, kalau pasar tutup tiga hari, ya saya kehilangan pendapatan Rp 300 ribu. Tapi, ya tidak masalah karena demi kebaikan bersama juga," imbuh Dewi. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved