Berita Semarang
Tak Pakai Masker, 4 Wisatawan di Kota Lama Semarang Reaktif Covid-19
Setidaknya, ada 94 wisatawan yang terazia karena tidak memakai masker saat berada di kawasan wisata itu.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang bersama TNI dan Polri melakukan operasi penegakan protokol kesehatan di kawasan Kota Lama, Sabtu (31/10/2020) malam. Kawasan Kota Lama memang menjadi perhatian penuh Pemkot saat libur panjang.
Setidaknya, ada 94 wisatawan yang terazia karena tidak memakai masker saat berada di kawasan wisata itu.
Mereka pun harus menjalani hukuman menyapu kawasan Kota Lama. Ada juga yang disanksi hukuman fisik berupa push up.
Mereka juga harus menjalani rapid test. Sebanyak 62 pelanggar di antaranya dites rapid. Hasilnya, empat orang dinyatakan reaktif.
Seorang pelanggar protokol kesehatan, Ragil Okta mengaku bersyukur hasil rapid test yang dijalani menunjukan nonreaktif.
Baca juga: Loka Wisata Baturraden Dipadati Wisatawan Sejak Kamis, Pengunjung Wajib Pakai Masker
Baca juga: Jalur Pendakian Gunung Slamet Via Banyumas Dibuka Lagi: Wajib Bawa Surat Keterangan Sehat dan Masker
Baca juga: Reaktif Corona, Satu Pengunjung Wisata Dusun Semilir Kabupaten Semarang, Tes Acak Dinkes Jateng
Wisatawan dari Demak tersebut beralasan tak memakai masker lantaran kondisi hujan.
"Sebenarnya bawa masker karena pakai masker kan sangat penting di tengah kondisi seperti ini. Tapi, karena tadi hujan, saya lepas, dari pada basah," ucapnya.
Pjs Wali Kota Semarang Tavip Supriyanto mengatakan, operasi protokol kesehatan ini rutin dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Dia tak menyangka, di Kota Lama, masih dijumpai masyarakat yang tak memakai maaker.
"Di Kota Lama masih terdapat masyarakat yang belum tertib memakai masker, social distancing juga tidak diperhatikan," ungkap Tavip.
Pada puncak hari libur panjang, Minggu (1/10/2020) ini, Tavip menegaskan, Pemerintah Kota Semarang tetap melakukan pemantauan, baik di tempat wisata, olahraga, dan ruang publik yang kerap terjadi kerumunan.
Kegiatan edukasi protokol kesehatan juga dilakukan di setiap kecamatan.
Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto mengatakan, Kota Lama memang sangat diburu wisatawan.
Pihaknya pun telah melakukan lima kali operasi penegakan protokol kesehatan di kawasan ini. Jumlah pelanggar di Kota Lama tidak semakin menurun, justru bertambah.
"Kota Lama jadi perhatian penuh kami karena di sini, kondisinya terbuka. Mudah-mudahan, lewat operasi protokol kesehatan yang masif semakin menyadarkan wisatawan. Kami juga beri hadiah untuk yang tertib," ucapnya.
Baca juga: Tol Solo-Yogya Yang Terkoneksi hingga Cilacap Diharapkan Dongkrak Ekonomi Kawasan Selatan Jateng
Baca juga: Banjir Belum Juga Surut, PMI Banyumas Galang Donasi Uang dan Barang. Bisa Dikirim ke Alamat Berikut
Baca juga: Pastikan Kesehatan Pengungsi, BPBD Banyumas Siagakan Tim Medis di Setiap Pengungsian di Kemranjen
Baca juga: Pastikan Kesehatan Pengungsi, BPBD Banyumas Siagakan Tim Medis di Setiap Pengungsian di Kemranjen
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Moh Abdul Hakam membeberkan, empat orang yang dinyatakan reaktif dari tes rapid berasal dari Kota Semarang, Purwodadi, dan Demak.
Empat wisatawan tersebut langsung dites usap atau tes swab dan langsung diminta pulang guna menjalani isolasi mandiri.
"Nanti, hasilnya kami kirim lewat WA (Whatsapp). Mudah-mudahan, Senin (2/11/2020) sudah keluar. Begitu diswab, kami langsung minta mereka pulang," kata Hakam.
Dia menambahkan, Dinas Kesehatan akan terus mengikuti operasi yang dilakukan Satpol PP Kota Semarang.
Rapid test kepada pelanggar protokol kesehatan ini menjadi bagian dari sanksi sekaligus untuk mengetahui bagaimana kondisi kesehatan mereka.
Selain di Kota Lama, pada hari yang sama, Dinas Kesehatan juga melakukan rapid test di Exit Tol Kalikangkung. Ada 75 pengendara yang dites rapid secara random. Hasilnya, 10 orang dinyatakan reaktif.
"Karena di tol, kami tidak siapkan alat VTM (alat swab test). Jadi, kami minta mereka ke puskesmas terdekat agar ditindaklanjuti swab test," tambahnya. (*)