Berita Kesehatan
Orangtua Jangan Remehkan, Ini Bahayanya Jika Ada Gigi Berlubang pada Anak
Dokter spesialis kedokteran gigi anak, Avianti Hartadi menyebutkan, rasa ngilu yang timbul akibat karies berbeda dengan ngilu karena gigi sensitif.
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Karies adalah satu masalah gigi yang sering dialami oleh anak-anak.
Penyebab utamanya adalah kebiasaan makan dan soal kebersihan gigi.
Anak yang senang mengonsumsi makan dan minuman manis, mengemut makanan, serta minum susu botol sambil tidur berisiko mengalami karies.
Terlebih jika anak tersebut jarang menggosok gigi, yang seharusnya dilakukan minimal dua kali sehari di waktu yang disarankan, yaitu sehabis sarapan dan sebelum tidur.
Baca juga: Hasil Seleksi CPNS 2019 Karanganyar Sudah Diumumkan, Bisa Diakses Melalui Link Berikut Ini
Baca juga: Truk Boks Alami Rem Blong di Karangreja Purbalingga, Sopir Banting Setir ke Jalur Penyelamat
Baca juga: GM PSIS Semarang: Klub Sudah Terancam Bangkrut, Subsidi Rp 800 Juta Juga Belum Cair
Baca juga: Klaster Perkantoran di Karanganyar, Purwati Sebut Pegawai Positif Covid-19 Tinggal di Jember
Karies membuat lapisan email pada gigi anak terkikis.
Hal ini membuat dentin bisa terasa nyeri ketika ada rangsangan manis, asam, dingin, dan panas pada gigi.
Apabila tidak segera mendapatkan perawatan, rasa nyeri atau ngilu itu akan terus terasa bahkan saat anak sedang tidur hingga menyebabkannya terbangun.
Hal ini dikarenakan dentin dekat dengan pulpa gigi yang terdiri dari saraf-saraf dan pembuluh darah.
Dokter spesialis kedokteran gigi anak, Avianti Hartadi menyebutkan, rasa ngilu yang timbul akibat karies berbeda dengan ngilu karena gigi sensitif.
"Kalau gigi sensitif itu ngilunya ringan."
"Sedangkan kalau karies sakit terus menerus," ujar Avianti seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (30/10/2020).
Ia menambahkan, ngilu pada gigi sensitif hanya timbul ketika makan dan minum panas atau dingin.
Sedangkan ngilu pada karies terus terasa bahkan meskipun tidak sedang makan.
Jika karies tidak segera diatasi, maka bakteri bisa sampai ke saluran akar yang menyebabkan munculnya nanah di gigi, bengkak pada wajah, bahkan gigi tanggal.
Gigi susu yang tanggal sebelum waktunya dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak di berbagai aspek.
"Gigi susu anak yang karies harus ditambal karena kalau dibiarkan akan berlanjut semakin dalam."
"Anak bisa sulit makan yang memengaruhi status gizinya," kata Avianti.
Walaupun sudah ditambal, tidak otomatis masalah gigi pada anak selesai.
Orangtua harus memastikan kebersihan gigi anak.
Ajak anak untuk sikat gigi minimal dua sekali menggunakan pasta gigi berfluoride.
Selain itu, bisa juga menggunakan dental flossing sebelum tidur untuk mengangkat sisa makanan yang masih terselip di gigi. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gigi Anak yang Berlubang Tak Segera Ditambal, Apa Risikonya?"
Baca juga: Tahun Depan Warga Kota Tegal Sudah Bisa Cetak KTP Sendiri
Baca juga: Polres Kendal Merazia Orang Lapar, Sasaran Tukang Becak dan Penyapu Jalan
Baca juga: Libur Panjang Oktober Ini, 405 Daerah di Indonesia Lembur Ngurus Adminduk, Termasuk Kota Tegal
Baca juga: Ajak Puluhan Anak Yatim dan Dhuafa, BNI Syariah Gelar Program Belanja Bareng di Semarang