Berita Pendidikan
Tiap Mapel Dibatasi Maksimal 20 Menit, Begini Cara Sekolah di Temanggung Simulasikan KBM Tatap Muka
Camat Selopampang, Adi Pitoko menjelaskan, 80 persen orangtua siswa di wilayahnya mendukung adanya simulasi KBM tatap muka.
Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
"Alasannya berbagai macam, ada yang masih takut dan sebagainya."
"Nanti selanjutnya kami tunggu keputusan Bupati maupun dinas terkait," tuturnya.

Baca juga: Pakai Mesin Pompa Air, Petani Kebumen Kini Bisa Menghemat Rp 20 Ribu Gunakan BBG
Baca juga: Jaminkan Sawah Orang Lain, Warga Karanganyar Kebumen Ini Yakinkan Korbannya Beri Uang Rp 20 Juta
Baca juga: Lahan Warga di Pesisir Urut Sewu Kebumen Kini Resmi Bersertifikat, Sebagian Sudah Diserahkan
Camat Selopampang, Adi Pitoko menjelaskan, 80 persen orangtua siswa di wilayahnya mendukung adanya simulasi KBM tatap muka.
Pihaknya pun mulai memberlakukan simulasi sejak pekan lalu di semua tingkatan sekolah.
Kata Adi, 60 persen dari total sekolah di Selopampang sudah mejalani simulasi KBM tatap muka.
Meliputi 2 SMP, MA, juga beberapa SD sederajat.
"Melalui simulasi ini, kami siapkan mekanismenya."
"Mulai dari sarana protokol kesehatan, hingga siswa diimbau untuk tidak saling tukar barang dan membawa bekal makanan sendiri," katanya.
Setelah semua menerapkan simulasi, lanjut Adi, pihaknya akan meneruskan hasil simulasi kepada Bupati Temanggung,
Termasuk Satgas Covid-19 juga Dindikpora Kabupaten Temanggung untuk ditindaklanjuti.
Mengingat tingkat kesadaran warga Kecamatan Selopampang untuk patuh protokol kesehatan yang tinggi sehingga masih tercatat sebagai zona hijau.
"Kami akan meminta rekomendasi kepada Bupati maupun tim Satgas Covid-19 dan Dindikpora."
"Semoga bisa diambil kebijakan yang terbaik," tuturnya.
Hanifah Nur Aini, siswi kelas 9 SMP Negeri 2 Selopampang senang dengan adanya simulasi ini.
Katanya, ia dan teman-teman bisa kembali belajar dengan maksimal.