Berita Semarang

Kisah Eks Napiter di Kota Semarang, Dari Merakit Bom Hingga Dampingi Eks Napiter Lain Buka Usaha

Kesan sangar jauh dari sosok Machmudi Hariono alias Yusuf, mantan napi teroris atau eks napiter yang pernah berangkat ke Filipina untuk berjihad.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/Istimewa
Yusuf (kiri depan), eks napiter, bersama warga sedang memilih bibit lele sebagai usaha baru mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di Kota Semarang. 

Khusus untuk Kota Semarang, terdapat delapan eks napiter lain namun mereka belum mau bergabung Persadani karena alasan tidak ingin masa lalunya diungkit.

Kemudian, di Jawa Tengah, dari ratusan eks napiter, masih ada yang eksklusif bersama kelompoknya.

"Kami akui, memang masih ada yang eksklusif dan mereka terbagi di klaster-klaster tertentu. Meskipun begitu, mayoritas dari mereka mau berkomunikasi dengan kami dan berbaur dengan masyarakat," bebernya.

Program Persadani, lanjut Yusuf, mulai berjalan. Berbagai program pelatihan ekonomi sudah dilakukan, semisal ternak lele dan pembuatan sabun.

Usaha lain juga berjalan, misalnya menjual bubur kacang ijo, kebab, pertanian dan pangan yang sudah berjalan di Kota Solo.

"Kalau di Brebes, eks napiter bekerja di BUMDes bersama warga. Tentu, hal ini kami harapkan berjalan di daerah lain" ujarnya.

"Kami berpesan ke warga, jika ada eks napiter mau bersosialisasi, terimalah mereka dengan tangan terbuka dan sebaliknya, jika mereka tetap ingin eksklusif, laporkan ke kami untuk diberi teguran," katanya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved