Berita Jawa Tengah
Bupati Wihaji Klaim Sudah Banyak Investor Tertarik Tempati KIT Batang
Diketahui beberapa waktu lalu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, juga pernah menargetkan 17 investor masuk ke KIT Batang.
Penulis: budi susanto | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BATANG - Meski pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) baru memasuki tahap dasar, sejumlah perusahaan sudah mulai menunjukan ketertarikannya.
Bahkan menurut Bupati Batang, Wihaji, sejumlah investor mulai mengajukan permintaan untuk bisa menempati KIT.
Diketahui beberapa waktu lalu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, juga pernah menargetkan 17 investor masuk ke KIT Batang.
Baca juga: Masterplan Selesai Bulan Ini, Tersedia Akses Langsung Tol Trans Jawa Menuju KIT Batang
Baca juga: ASN Pemkab Batang Diminta Bersiap Jika Ditunjuk Isi Jabatan yang Kosong
Baca juga: Tilik Warga, Agenda Rutin Bupati Batang Tiap Pekan, Ini Tujuan Wihaji
Baca juga: 4.651 UMKM di Batang Sudah Terima BLT Banpres Rp 2,4 Juta
Untuk memastikan jumlah investor maupun perusahaan yang akan menempati KIT, Pemkab Batang menunggu tindak lanjut Pemerintah Pusat.
Terutama mengenai KIT Batang yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Sudah banyak yang mengajukan diri, namun kami selaku perpanjangan tangan Pemerintah Pusat, menunggu instruksi lebih lanjut," ucapnya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (12/10/2020).
Dijelaskan Wihaji, KIT Batang menjadi daya tarik bagi investor karena lokasi dan progess yang menjanjikan.
"Hal itu membuat KIT Batang menjadi incaran."
"Yang tentunya kompetitif bagi dunia investasi baik tingkat nasional maupun internasional," ucapnya.
Dilanjutkannya, KIT Batang juga menjawab mengenai lapangan kerja, dimana adanya KIT akan menyerap banyak tenaga kerja.
"Tenaga kerja berkolerasi dengan pembukaan industri baru, dan pada akhirnya peningkatan perekonomian akan tercapai."
"Konsep itu menjadikan kami bersama BUMN terus menggenjot pembangunan KIT Batang guna meningkatkan perekonomian nasional."
"Hal tersebut juga sesuai amanah Presiden Joko Widodo," jelasnya.
Menyoal RTRW yang baru disetujui 450 hektare dari total 4.300 hektare di KIT Batang, Wihaji menerangan, hal itu bukan jadi permasalahan.
"Karena jika masuk dalam PSN pastinya semua akan disetujui."
"Karena KIT Batang jadi proyeksi pembangkit perekonomian nasional," tambahnya. (Budi Susanto)
Baca juga: Wahana Baru PAI Tegal, Dermaga Apung Sudah Bisa Dinikmati Pengunjung pada November
Baca juga: Jumadi Sebut Ada Tiga Klaster Aktif Penularan Covid-19 di Kota Tegal, Berikut Data Lengkapnya
Baca juga: Bawaslu Temukan 121 Dugaan Pelanggaran Selama Tahapan Pilkada di Jateng
Baca juga: Anggota Dewan Ini Usul Ada Pendidikan Demokrasi Masuk Kurikulum Sekolah di Jateng