Berita Purbalingga

Kisah Heroik Usman dan Harun, Pahlawan Asal Purbalingga yang Mati Digantung di Penjara Singapura

Usman Janatin adalah pahlawan nasional yang kini menjelma menjadi nama kapal perang Republik Indonesia (KRI) Usman Harun.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/KHOIRUL MUZAKKI
Aryoto, adik ipar Usman Janatin di rumahnya, Desa Jatisaba, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga. 

Usman yang diam-diam mendaftar sebagai tentara ternyata tak berumur panjang.

Dia mati dalam kondisi masih lajang.

"Usianya baru 24 tahun saat meninggal," kata Aryoto, adik ipar Usman Janatin di rumahnya, Desa Jatisaba, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (6/10/2020).

Sebuah bom meledak di sebuah hotel di jantung kota Singapura yang saat itu bagian dari federasi Malaya, 1965. 

Gedung penting itu pun luluh lantak.

Penghuninya banyak yang luka hingga meninggal.

Pemerintah Malaysia berang.

Satu misi rahasia telah berhasil.

Para penyusup sukses membuat ricuh tanah Malaya.

Usman Janatin dan Harun tergesa meninggalkan kota.

Mereka lari beriringan.

Di ujung daratan mereka tertahan.

Sebuah perahu motor bisa membantu mereka melarikan diri, menyeberangi lautan. 

Mereka memaksa penumpangnya turun dan menyerahkan perahunya.

Tubuhnya dilempar, perahunya dirampas.

Tingkat Kesembuhan Santri Positif Covid-19 Tinggi di Banyumas, 73 Orang Sudah Sembuh

Pelaku Incar Kios Pintu Terbuka di Banyumas, Mayoritas Curi Ponsel, Kini Mendekam di Penjara

Terbongkar! Kasus Perdagangan Anak di Banyumas, Orangtua Curiga Ada Benjolan di Alat Vital Anaknya

Halaman
1234
Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved