Berita Semarang

Tahun Depan, Pasar Ikan Rejomulyo Kota Semarang Bakal Dilengkapi Ruang Terbuka Hijau

Kepala Disperkim Kota Semarang Ali mengatakan, pembangunan dua taman tersebut menjadi program mendesak pada 2021 mendatang.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/EKA YULIANTI FAJLIN
Kepala Disperkim Kota Semarang, Ali 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pembangunan Taman Rejomulyo dan Taman Banyumanik akan direalisasikan tahun 2021 mendatang. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang memasukkan dua proyek tersebut dalam APBD murni 2021.

Kepala Disperkim Kota Semarang Ali mengatakan, pembangunan dua taman tersebut menjadi program mendesak pada 2021 mendatang.

Pembangunan dua taman itu sebenarnya telah direncanakan sejak 2019. Saat itu, detail engineering desain (DED) harus direview kembali. Kemudian, pembangunan kembali tertunda pada 2020 lantaran adanya refocusing anggaran dan kegiatan untuk penanganan Covid-19.

"Ini tertunda hampir dua tahun. Kami sudah menganggarkan pada 2019, tidak jadi. Kemudian dianggarkan lagi 2020, kena refocusing penanganan Covid-19," jelas Ali, Minggu (4/10/2020).

Lazis Jateng Luncurkan Gerakan Peduli 1000 Jompo Jawa Tengah, Ini Kegiatan yang Dilakukan

Dampak Kemarau, 2.845 Jiwa di Tiga Desa di Kabupaten Pekalongan Mulai Terima Bantuan Air Bersih

Screening Warga dari Covid-19, Wakil Wali Kota Tegal Klaim Dinkes Lakukan Swab 100 Orang Per Hari

KSPI Tolak Penyunatan Nilai Pesangon PHK dari 32 Menjadi 25 Kali Upah di Omnibus Law RUU Cipta Kerja

Pembangunan dua taman itu, lanjut Ali, merupakan upaya Pemerintah Kota Semarang menambah ruang terbuka hijau.

Diungkapkannya, pembangunan Taman Rejomulyo menelan anggaran sekitar Rp 3 miliar.

Pihaknya telah berkomunikasi dengan para pedagang di eks Pasar Kobong tersebut terkait pembangunan ini. Menurutnya, para pedagang pun menyambut baik pembangunan ruang terbuka hijau ini.

Secara keseluruhan, lahan milik pemerintah yang berada di Pasar Rejomulyo akan digunakan untuk pembangunan taman.

Namun, pembangunan akan dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama, Disperkim baru akan membangun seluas 3.000 meter persegi

"Pedagang oke-oke saja, tidak ada masalah. Mereka sudah siap menerima. Batasan-batasan sudah oke. Nanti, akan dibangun keseluruhan tapi bertahap, besok baru yang dibelakang Pasar Kobong," jelasnya.

Sementara, pembangunan Taman Banyumanik, sambung Ali, menelan anggaran sekitar Rp 2 miliar dengan luas taman 2.000 meter persegi.

Selain pembangunan taman, beberapa proyek yang sempat tertuda pada 2020 juga akan dilanjutkan.

Disperkim Kota Semarang mengalokasikan anggaran sebesar Rp 238 miliar pada APBD murni 2021.

Ali menyebutkan, ada sembilan kegiatan prioritas yang akan dikerjakan pada 2021 mendatang, di antaranya program rumah tidak layak huni, peningkatan taman hutan kota di Mijen, pembangunan taman, pembebasan lahan pemakaman di Jabungan, dan pokok pikiran dewan (pokir).

Malam Ini 4 Laga Big Match di Eropa Bakal Digelar, Manchester United dan Lazio Hadapi Ujian Berat

Minta Dicarikan Kerja untuk Bayar Utang Rp 600 Ribu, Dua Remaja di Banyumas Malah Dijual Kenalan

Ada Tambahan 13 Kasus Covid-19 di Tegal: 1 Pasien Meninggal dan 9 Jalani Isolasi Mandiri

Hendak Berwisata ke Yogyakarta, Empat Warga Sawah Besar Kota Semarang Tewas Kecelakaan di Sleman

Pokir ini merupakan aspirasi-aspirasi dewan yang dikumpulkan dari hasil reses masyarakat.

Sementara, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang Suharsono mendorong Pemerintah Kota Semarang mengakomodir pembangunan fisik yang tertunda pada 2020.

Tidak hanya untuk Disperkim melainkan semua dinas teknis yang terkena refocusing kegiatan untuk penanganan Covid-19.

"Karena kemarin kena refocusing jadi harus terakomodir kembali pada 2021," katanya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved