Berita Semarang

Pegawai Rumah Makan Bu Fat Semarang Positif Covid-19, Pembeli 2 Pekan Terakhir Diminta ke Puskesmas

Hakam menjelaskan, satu karyawan di rumah makan tersebut dirawat di rumah sakit dan dinyatakan positif Covid-19.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/EKA YULIANTI FAJLIN
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Moh Abdul Hakam. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang Moh Abdul Hakam mengatakan, rumah makan Kepala Manyung Bu Fat di daerah Krobokan, Kecamatan Semarang Barat, menjadi klaster baru penularan Covid-19 di Kota Semarang.

Hakam menjelaskan, satu karyawan di rumah makan tersebut dirawat di rumah sakit dan dinyatakan positif Covid-19.

Dari temuan ini, DKK melakukan tracing atau penelusuran terhadap seluruh kontak erat dan keluarga karyawan rumah makan tersebut.

"Memang ada klaster baru. Tadinya, Krobokan mulus tidak ada kasus. Satu dari yang kerja di situ dirawat di rumah sakit. Teman-teman Dinkes dapat notifikasi hasil, kemudian kami tracing, ketemu yang lain," terang Hakam, Jumat (11/9/2020).

Dapat Dua Kali Suntikan Calon Vaksin Covid-19, Relawan Sinovac Dikabarkan Positif Corona

Berawal dari Penasaran, Ketua DPRD Brebes Dinyatakan Positif Covid-19 Hasil Tes Swab

Catatan KPU Hingga Siang Ini, 60 Bakal Calon Kepala Daerah Positif Covid-19

7 Guru Pelaju Asal Banyumas Positif Covid-19

Hakam tidak menyebutkan berapa orang yang terkonfirmasi positif dari klaster rumah makan ini. Namun, dia mengatakan, sudah melakukan swab terhadap sekitar 25 kontak erat dan keluarga yang bersangkutan.

Sementara, menurut data di laman Instagram Dinkes Kota Semarang per Kamis (10/9/2020) pukul 16.00, jumlah kasus Covid-19 di Kelurahan Krobokan ada 20 orang.

"Awalnya, kami lakukan pemeriksaan kepada 20-25 orang. Dari situ, awal ketemu lima, terus berkembang. Sekarang, sudah ada yang konversi (negatif)," jelasnya.

Untuk tracing terhadap pembeli, Hakam mengimbau kepada masyarakat yang berkunjung ke rumah makan tersebut dalam dua pekan terakhir dan mengalami gejala, untuk datang ke puskesmas terdekat agar dilakukan pemeriksaan.

"Pengunjung rumah makan, kalau dia menyodorkan diri ke Puskesmas, akan kami swab," tambahnya.

Dia tidak mengetahui secara pasti bagaimana penularan Covid-19 di rumah makan tersebut berawal. Saat ini, rumah makan tersebut ditutup dan dilakukan sterilisasi.

"Ketika sudah steril, silakan kalau mau beroperasi lagi," ucapnya.

5 Petahana di Jateng Gagal Maju Pilkada, Ini Komentar Pengamat Politik dari Undip Semarang

Sabtu Tetap Buka Layanan Rekam Data, Dispendukcapil: Tak Semata-mata Karena Pilwakot Semarang

KTP Pelanggar Razia Masker Numpuk di Kantor Satpol PP Kota Semarang, Sudah Seminggu Lebih

Temuan baru ini menjadi tambahan klaster penyebaran Covid-19 di Kota Atlas. Hakam menyebut, sejuah ini, sudah ada lebih dari 40 klaster penularan di Kota Semarang.

Beberapa klaster yang masih aktif terjadi penularan, di antaranya klaster perusahaan, tenaga kesehatan (nakes), dan pasar tradisional.

Beberapa hari terakhir ini, angka kasus Covid-19 di Kota Semarang memang mengalami kenaikan. Hingga Jumat (11/9/2020) pukul 13.00, ada 556 kasus aktif.

Petugas Dinas Kesehatan terus melakukan penelusuran terhadap kontak erat dari klaster yang masih aktif. Pihaknya juga menyasar kelompok rentan.

"Dua pekan ini, pasien-pasien suspek di puskesmas sudah kami swab. Kalau ditemukan secara cepat, mereka tidak sampai masuk ke RS karena sudah diketahui sejak dini. Mereka bisa isolasi mandiri di rumah," paparnya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved