Polisi Gerebek Pesta Seks Sesama Jenis di Apartemen di Kuningan Jakarta Selatan
Kasus yang baru diungkap penyidik Polda Metro Jaya, Rabu (2/9/2020) itu melibatkan puluhan pria berumur 20-40 tahun.
"Setelah itu, barulah digelar games-games atau permainan yang semuanya berbau cabul dan mesum, dalam acara," kata Yusri.
• Sekeluarga Sembuh dari Covid-19, Ini Pesan Kesehatan Dwayne Johnson The Rock Pada Penggemar
• Ditahan KPK, Politisi Partai Nasdem Jadi Perantara Suap Djoko Tjandra-Jaksa Pinangki
Ia mengatakan, kesembilan tersangka memiliki peran masing-masing, dimana ketua penyelenggaranya atau otak kasus ini adalah TRF.
"Peran TRF sebagai penyelenggara adalah sebagai penyewa kamar hotel untuk pesta seks, penerima transfer uang dari para peserta, dan menyediakan makanan atau snack untuk para peserta," katanya.
Lalu, BA dan A, berperan sebagai seksi konsumsi, NA berperan sebagai bagian keamanan yang memeriksa peserta pada saat masuk agar tidak membawa senjata tajam atau narkoba.
Kemudian, KG berperan menjaga barang-barang yang dibawa oleh peserta, SP berperan menunggu buku registrasi untuk mencocokan atau memastikan peserta telah melakukan transfer tiket masuk ke rekening TRF.
Lalu NM, RP, dan HW berperan menjemput peserta di lobby hotel untuk diarahkan ke Lantai 6 Room 608 Kuningan Suite.
Penyelenggara, katanya, juga menetapkan tarif masuk ke para peserta atau undangan, yang semuanya anggota komunitas homo seksual di media sosial sejak 2018.
"Untuk acara pesta seks di Kuningan, Jakarta Selatan ini, penyelenggara sudah menyiapkan sejak sebulan sebelumnya," kata Yusri.
Undangan, katanya, disebar di dua grup media sosial yakni grup WhatsApp dan Instagram dengan nama Hot Space Indonesia.
"Untuk tarif masuk bagi para peserta antara Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu per orangnya. Lalu, untuk dua orang ada diskon yakni Rp 300 ribu sampai Rp 350 ribu," kata Yusri.
• Jangan Biarkan Menumpuk, Ini 6 Cara Mudah Membersihkan Bunga Es Freezer
• Van de Beek Resmi Gabung Manchester United
Pembayaran, katanya dilakukan lewat transfer ke rekening penyelenggara.
Ia mengatakan, dalam undangan pesta seks sesama jenis yang disebar, penyelenggara menetapkan nama acara adalah 'Kumpul-kumpul Pemuda Merayakan Kemerdekaan'.
"Lalu, dalam undangan disebutkan, setiap peserta wajib menggunakan masker merah putih," ujar Yusri.
Hal itu kata Yusri dilakukan penyelenggara untuk mengkamuflasekan acara mereka agar tak dicurigai pengelola hotel atau petugas.
"Agar seakan-akan ini acara biasa dan bukan pesta seks," kata Yusri.