Berita Banyumas
Ingin Buka Kelas Tatap Muka, Sekolah di Banyumas Harus Semprot Disinfektan 3 Kali Sehari
Ada sejumlah syarat dan mekanisme yang harus dipenuhi pihak sekolah jika ingin mendapatkan izin membuka kembali kelas tatap muka.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas mengakui, rencana pembukaan pembelajaran tatap muka di masa pandemi bukanlah sesuatu yang mudah.
Ada sejumlah syarat dan mekanisme yang harus dipenuhi pihak sekolah jika ingin mendapatkan izin membuka kembali kelas tatap muka.
Hal itu dijelaskan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Irawati. Dia memastikan, Dindik akan sangat selektif melihat kondisi kesiapan sekolah.
"Mekanisme sangat selektif, macam-macam dan banyak sekali. Jadi, tidak sekadar infrastruktur, misalnya menyediakan tempat cuci tangan, hand sanitizer, tapi juga sampai penyemprotan disinfektan secara teratur," ujar Irawati, Selasa (1/9/2020).
• Sosialisasi ke Sekolah, Dindik Banyumas Pastikan Kelas Tatap Muka Digelar Tanpa Jam Istirahat
• Kabar Baik, Angka Reproduksi Virus Covid-19 di Banyumas Sepekan Terakhir di Bawah 1
• Mulai Hari Ini, Sekolah di Banyumas Bisa Ajukan Izin Membuka Kelas Tatap Muka. Ini Syarat Utamanya
Pihaknya menjelaskan, jika nantinya sudah mendapatkan izin, sekolah akan disemprot disinfektan, pagi dan sore.
Sehingga, pagi sebelum anak sekolah berangkat, disemprot. Saat ganti sif, disemprot. Dan sore, setelah belajar, juga disemprot.
Sekolah juga wajib membentuk tim gugus tugas tingkat sekolah yang akan terus memantau penularan virus Covid-19 di lingkungan sekolah.
Namun demikian, Irawati mengakui, praktik di lapangan nanti tidak semua sekolah mampu dan sanggup menyediakan disinfektan secara kontinyu. Apalagi, jika sekolah itu, terutama SMP, mempunyai banyak ruang kelas.
"Sampai saat ini, belum ada yang mendaftar. Pihak sekolah dapat mengajukan izin, lalu nantinya kami akan mengevaluasi dari pihak Dinkes, Dindik, dan BPBD," imbuhnya.
• Hore, Kemensos Bakal Salurkan Lagi Bantuan Sosial Tunai Rp 500 Ribu
• Setiap Rabu dan Kamis, PT KAI Daop 5 Purwokerto Bagikan Souvenir bagi Penumpang 3 Kereta Ini
• BMKG Ingatkan Warga, Mulai September Waspada Cuaca Panas dan Ekstrem
Irawati menegaskan bahwa selain kesiapan infrastruktur, kesiapan mental dari guru, juga sangat penting.
Pihaknya memastikan tak akan turut bertanggung jawab jika terjadi sesuatu di sekolah yang membuka kegiatan belajar mengajar tatap muka secara diam-diam.
"Nantinya, jika terjadi apa-apa, kalau nekat buka, maka manakala terjadi sesuatu, bukan tanggung jawab kami," katanya.
Oleh karena itu, penting sekali pihak sekolah mengajukan izin agar dapat diverifikasi.
Saat ini, Dinas Pendidikan tengah mempersiapkan pembuatan simulasi pembelajaran tatap muka melalui video, mulai dari anak berangkat sekolah, ketika anak di sekolah, sampai pulang sekolah.
Ketika disinggung terkait adanya syarat izin dari orang tua, seandainya pihak orangtua tidak mengizinkan anaknya bersekolah tatap muka, maka sekolah tetap harus memfasilitasi belajar secara daring.
"Gak papa, harus tetap dilayani dan tidak boleh dikatakan alpa karena memang orangtua punya pertimbangan masing-masing," ujarnya. (Tribunbanyumas/jti)
• Terlibat Korupsi, Komandan Militer Arab Saudi Dipecat Raja Salman
• Gubernur Ganjar Pranowo Resmikan BRT Trans Jateng Rute Purworejo-Borobudur, Gratis 9 Hari