Pedagang di Pusat Oleh-oleh Terminal Wisata Bakalan Kudus Terpaksa Buang Dodol Jualan, Ini Alasannya
Slamet Riyanto (52), pemilik toko oleh-oleh Pak Brong, menceritakan, nilai barang-barang yang kedaluwarsa tersebut mencapai lebih dari Rp 10 juta.
TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Sejumlah pedagang oleh-oleh di Terminal Wisata Bakalan Krapyak membuang sebagian besar barang dagangannya lantaran kedaluwarsa. Mereka harus merugi setelah toko mereka tutup enam bulan akibat pandemi corona.
Slamet Riyanto (52), pemilik toko oleh-oleh Pak Brong, menceritakan, nilai barang-barang yang kedaluwarsa tersebut mencapai lebih dari Rp 10 juta.
"Kalau ditaksir, barang-barang yang nggak bisa dijual lagi, lebih dari Rp 10 juta. Nanti akan saya buang semua," ujar dia.
• Bupati Dorong Pelaku Usaha Mikro Banyumas Segera Daftarkan Diri sebagai Penerima BLT UMKM
• Tangis Histeris Keluarga Warnai Pelepasan Garis Polisi di Rumah Korban Pembunuhan di Baki Sukoharjo
• Pemain Hingga Juru Masak PSIS Semarang Jalani Tes Swab, Hasilnya Keluar 1-2 Hari
• Tiga Pembina Pramuka Tragedi Susur Sungai Sempor Sleman Divonis 1,5 Tahun Penjara
• Tolak Kembali ke PAN, Amien Rais Pilih Dirikan Partai Baru. Dideklarasikan Akhir Tahun
Beberapa produk yang rusak tersebut di antaranya dodol, jenang, wajik, intip, dan kerupuk.
Menurutnya, masa tahan makanan yang dijual tersebut, berkisar satu sampai tiga bulan.
"Dodol sudah ada yang keras, baunya juga tengik. Biasanya, tahan satu sampai tiga bulan. Tapi, kemarin tutup sampai enam bulan," ujar dia.
Sebagian produk bisa ditukar kepada produsen tetapi sebagian lainnya menjadi risiko pedagang sepenuhnya.
Makanya, dia membutuhkan tambahan modal, sedikitnya Rp 20 juta untuk bisa memulai berjualan pasca dibukanya kembali Terminal Wisata Bakalan Krapyak, Selasa (25/8/2020) malam.
"Sekarang ini sudah buka lagi tapi saya butuh buat modal Rp 20 juta lagi," ujar Warga Soco, Dawe, Kabupaten Kudus.
Pria yang sejak berusia 12 tahun sudah berjualan oleh-oleh itu sangat terpukul adanya wabah corona.
• Ingat, Masa Berlaku SIM Bukan Lagi Berdasarkan Tanggal Lahir Tapi Masa Cetak
• Ingin Vaksin Covid-19 Diproduksi Akhir Tahun, Tim Penguji Tambah Frekuensi Pengetesan ke Relawan
• Kakeknya Meninggal Dunia, Ahok Kebanjiran Ucapan Belasungkawa di Instagram
• Pengantin Bom Bunuh Diri di Jolo Filipina Diduga Seorang Wanita asal Indonesia
Pasalnya, dia tidak bisa mendapatkan penghasilan karena tak punya pekerjaan lain.
"Saya dari kecil jualan di sini, online juga tidak bisa. Jadi, nggak ada wisatawan, tidak bisa jualan," ujarnya.
Sementara itu, Kasubag Tata Usaha UPT Perparkiran dan Terminal Dishub Kudus Reno Agung telah menerima keluhan dari para pedagang yang barang-barangnya busuk karena tidak ada pengunjung wisatawan.
"Keluhan pedagang itu, barangnya tidak laku jadinya rusak semua," jelas dia.
Dia berharap, dibukanya kembali Terminal Wisata Bakalan Krapyak menjadi angin segar bagi para pelaku wisata di Kabupaten Kudus.
"Mudah-mudahan, roda perekonomian bisa segera pulih setelah terminal ini dibuka kembali," ujar dia. (*)