Berita Purbalingga
Cecep Kembali Ingatkan Kebakaran Hutan Kaki Gunung Slamet Tahun Lalu, Dominan Akibat Ulah Manusia
Penyebab terjadinya kebakaran hutan dominan seperti membakar lahan untuk pertanian, pendaki yang membuat api unggun, dan puntung rokok.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: deni setiawan
"Kami akan lakukan sosialisasi beberapa tempat."
"Kami juga sudah menyiapkan alat-alat pemadam kebakaran," tukasnya.
Sementara, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Satpol PP Kabupaten Purbalingga, Suroto mengatakan, kebakaran di beberapa daerah terjadi peningkatan.
Faktor penyebab kebakaran adalah kelalaian manusia.
"Faktor kebakaran yang terjadi di daerah perkotaan adalah kelalaian meninggalkan tungku," ujarnya.
Suroto mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dan tidak ceroboh ketika menggunakan api.
Dirinya menekankan agar masyarakat memastikan kembali saat meninggal tungku dalam kondisi api padam.
"Membakar sampah juga harus hati-hati."
"Karena di situ berpeluang membakar sampah lain yang dapat membesarkan api," jelasnya.
Menurut dia, baru-baru kebakaran terjadi Purbalingga Kota, dan Karangmoncol.
Selain kebakaran terjadi daerah yang memiliki lahan perkebunan.
• 65 Perwakilan Desa dan Kelurahan di Banjarnegara Dilatih Pertegas Batas Wilayah, Ini Tujuannya
• Musim Kemarau Tahun Ini Truk Tangki Penyuplai Air Bersih Masih Nganggur di Kantor BPBD Banjarnegara
• 9 Pejabat Eks Nonjob Pemkot Tegal Wajib Kembalikan Uang Selisih TPP, Paling Lambat 3 September
• Tiga Daerah Ini Diproyeksikan Bisa Mengawali Pembelajaran Tatap Muka di Jateng
"Biasanya orang-orang membakar sampah di situ (kebun) yang menyebabkan merembet ke daun-daun," tutur dia.
Dikatakannya, kesulitan yang saat ini dialami Dinas Pemadam Kebakaran adalah memberikan sosialisasi kepada masyarakat akan bahaya kebakaran.
Rata-rata masyarakat banyak menganggap remeh dalam menggunakan api.
"Kesulitan lainnya armada kami terbatas dengan jangkauan yang luas dan sumber air yang tidak merata di seluruh wilayah," ujar dia.