Keran Wastafel di Area Publik di Kota Semarang Banyak Dicuri Orang, Ini Imbauan Disperkim

Kepala Disperkim Kota Semarang Ali mengatakan, pemberian wastafel di fasilitas umum ini bertujuan membantu mencegah penyebaran Covid-19.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/EKA YULIANTI FAJLIN
Seorang wisatawan mencuci tangan di wastafel yang ada di satu titik Kota Lama, Minggu (16/8/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang mengajak masyarakat menjaga fasilitas umum yang sudah disediakan pemerintah, termasuk wastafel yang dipasang di sejumlah titik, baik di ruang publik maupun di pinggir jalan protokol.

Kepala Disperkim Kota Semarang Ali mengatakan, pemberian wastafel di fasilitas umum ini bertujuan membantu mencegah penyebaran Covid-19.

Namun, dia menyayangkan adanya beberapa laporan terkait wastafel yang rusak. Ternyata, fasilitas tersebut menjadi korban pencurian oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Fasilitas itu kelihatan sepele tapi itu untuk pemberantasan Covid-19. Banyak wastafel yang dirusak dan dicuri, terutama keran. Ini membuat kami agak kecewa. Saya tidak tahu tujuannya apa. Mungkin pengisian air telat, dia jengkel kemudian dirusak," tutur Ali, Minggu (16/8/2020).

Bawaslu Tolak Gugatan Bakal Pasangan Calon Peserta Pilkada Purworejo Jalur Independen

Wakil Bupati Way Kanan Meninggal Dunia Setelah Dirawat Sepekan di RS Akibat Covid-19

Viral Video Siswa SMP di Solo Merundung Temannya di Alkid, Polisi Amankan Para Pelaku

Start di Urutan 12, Valentino Rossi Masih Optimistis Bisa Naik Podium di MotoGP Austria 2020

Dia melanjutkan, wali kota Semarang bersama sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) sudah melakukan evaluasi bersama terkait fasilitas wastafel.

Pemerintah Kota Semarang berupaya terus memberikan fasilitas senyaman mungkin bagi masyarakat.

Ali menambahkan, jumlah wastafel yang ada di Kota Semarang memang cukup banyak.

Wastafel tersebut merupakan pengadaan dari pemerintah maupun pihak CSR yang tidak hanya dinaungi satu dinas.

Semisal, di area taman, dimonitor oleh Disperkim. Wastafel yang berada di tempat wisata, merupakan kewenangan Disbudpar. Sedangkan di pinggir jalan protokol, sebagian besar merupakan kewenangan DPU.

Pemberian sabun dan tisu akan dilakukan masing-masing OPD penanggung jawab tersebut. Sementara, pengisian air dilakukan PDAM dan DPU.

Saat ini, Disperkim tengah membuat pemetaan wastafel agar pengawasan bisa lebih mudah.

"Mudah-mudahan, lewat arahan Pak Wali Kota, bisa lebih baik, tidak hanya di Disperkim saja tapi seluruh OPD Kota Semarang, termasuk di kelurahan-kelurahan," tambahnya.

Artis Dina Lorenza Bakal Dampingi Gun Gun Gunawan Maju di Pilkada 2020 Kabupaten Bandung

Siswa SMA Ini Dapat Penghargaan setelah Selamatkan Bendera Merah Putih yang Hanyut di Parit

Toko Reparasi AC di Ngaliyan Hangus Terbakar, Dua Mobil Ikut Menjadi Korban

Jadi Relawan Uji Klinis Calon Vaksin Covid-19, Driver Ojol: Ngantuk dan Nafsu Makan Meningkat

Paus Beluga Terlihat Tersenyum saat Akan Dipindah ke Laut Lepas

Pemantauan Tribunbanyumas.com, beberapa wastafel di area Kota Lama berfungsi baik. Perlengkapan tambahan berupa sabun juga telah tersedia.

Seorang wisatawan, Arif mengatakan, wastafel di Kota Semarang sudah cukup memadai.

Dalam satu area saja, tersedia beberapa wastafel, terutama di Kota Lama.

"Di Semarang, bagus, wastafel tersedia cukup banyak. Di Kota Lama saja ada banyak dan berfungsi baik. Sabun tersedia, cuma tidak ada tisunya," ucapnya. (eyf)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved