Berita Banyumas
Ada Lebih dari 16 Ribu Kasus Gizi Buruk di Banyumas, Kader PKK Dituntut Berperan Aktif
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas masih menemukan sejumlah anak yang mengalami stunting atau biasa dikenal menderita gizi buruk.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Rival Almanaf
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas masih menemukan sejumlah anak yang mengalami stunting atau biasa dikenal menderita gizi buruk.
Data Dinkes Kabupaten Banyumas pada 2019, menemukan kasus stunting di Kabupaten Banyumas mencapai 16.581.
Sementara di Kota Purwokerto saja terdapat 1.042 kasus stunting.
Oleh karena itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyumas, Erna Husein mengajak semua kader PKK ikut terlibat secara aktif dan sistematis dalam pencegahan dan penanggulangan stunting.
• Bocah Bercelana SD Ditemukan Tewas di Samping Miras dengan Mulut yang Berbusa
• Cair Mulai September, Insentif Dipastikan Langsung Masuk Kantong Karyawan Bergaji di Bawah Rp 5 Juta
• Terdakwa Kasus Penolakan Jenazah Covid-19 di Banyumas Dijatuhi Hukuman Penjara 3 Bulan 15 Hari
• Tiga Mobil Polisi Hancur Gara-gara Pengemudi Mabuk
"Kami saat ini membekali kader PKK kecamatan dan desa, agar semua kader PKK ikut terlibat aktif, sistematis, dan berkesinambungan dalam pencegahan dan penanggulangan stunting yang ada di Banyumas," ujar Erna kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (6/8/2020).
Melalui PKK pihaknya terus berupaya mencegah tingginya angka stunting.
Hal ini sesuai visi dan misi TP PKK melalui pemberdayaan keluarga, untuk memberikan kontribusi terhadap pencegahan stunting.
Upaya TP PKK untuk mencegah stunting atau kuntet, adalah dengan meningkatkan jumlah dan kualitas sosialisasi para kader dasa wisma kepada keluarga di wilayah kerjanya.
Hal itu dilakukan agar ilmunya tersampaikan kepada ibu-ibu dasa wisma.
Menurutnya pelatihan dilakukan secara bertahap dengan protokol kesehatan.
Sehingga sosialiasi dilakukan secara bertahap sampai 14 kali pertemuan bagi 738 pengurus dan kader PKK Kecamatan dan Desa Kelurahan sampai tanggal 10 Agustus mendatang.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh yang terjadi pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, sehingga anak lebih pendek dari usianya.
Kekurangan gizi tersebut terjadi sejak bayi berada dalam kandungan, sehingga memberikan dampak anak menjadi lebih mudah sakit.
Kemampuan kognitif juga kurang, dan bahkan dalam jangka panjang bisa menimbulkan kerugian ekonomi.
• Dukcapil Bakal Masukkan Data DPO ke Database Kependudukan
• Sebut IDI Bangga Jadi Kacung WHO, Jerinx SID Klaim Kalimat itu Murni Kritik
• Isu Mahar Rekomendasi, 12 DPC Partai Nasdem Kabupaten Semarang Tarik Dukungan dari Bintang-Gunawan
• Pembelajaran Daring Tidak Efektif, Bupati Banyumas Usulkan Sekolah Lapang, Begini Teknisnya
Sebagai upaya memastikan kesehatan yang baik dan gizi yang cukup pada 1.000 hari pertama kehidupan bayi, PKK mendorong perbaikan pola asuh oleh keluarga melalui kegiatan pokja I dan II PKK.