Berita Jawa Tengah

Gubernur Ganjar Pranowo Jadikan APBD 2021 Sebagai Tendangan Guna Pulihkan Ekonomi Jateng

Rancangan APBD 2021 Jawa Tengah yakni pendapatan daerah Rp 26,57 triliun dan belanja daerah Rp 26,92 triliun sehingga defisit Rp 350 miliar.

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/MAMDUKH ADI PRIYANTO
Layar monitor di Ruang Rapat Paripurna, Ketua DPRD Jateng, Bambang Kusriyanto menandatangani KUA PPAS dan disaksikan Gubernur Ganjar Pranowo (kiri), Kamis (30/7/2020). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pemprov dan DPRD Jawa Tengah menyepakati Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD 2021.

Nota kesepakatan ditandatangani Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dan Ketua DPRD Jateng, Bambang Kusriyanto saat Rapat Paripurna di Gedung Berlian DPRD Jateng, Kamis (30/7/2020).

Gubernur Ganjar menyatakan, kebijakan anggaran 2021 diarahkan untuk pemulihan sosial ekonomi.

Tiga Skenario Belajar Tatap Muka di Sekolah Mulai Disiapkan, Ini Saran Masukan DPRD Jateng

Bantu Siswa Kesulitan Kuota Internet, Krebo Minta Anggota DPRD Jateng Sumbang Gaji Buat Pasang Wifi

Warga Mangkang Kulon Semarang Berteriak Kebakaran Selepas Salat Iduladha

Ini Sapi Kurban Presiden Jokowi di Desa Sirau Purbalingga, Beratnya Capai Satu Ton Lebih

"Arah kebijakannya yakni APBD pertolongan penanganan pasca Covid-19."

"Terutama ketahanan ekonomi daerah, keberlanjutan kelangsungan hidup," kata Ganjar kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (31/7/2020).

Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan program rencana Pemprov Jateng.

Hanya saja dibutuhkan kesesuaian dengan situasi pandemi seperti sekarang ini.

Dari segi belanja akan difokuskan di sejumlah sektor.

Pemulihan ekonomi, bantuan sosial, dan penanganan untuk kebencanaan.

Termasuk juga reformasi pendidikan, penguatan sistem kesehatan, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Minimal awal 2021 fokus pada ekonomi."

"Lalu percepatan pengurangan kemiskinan dan pengangguran."

"Fokus pada program ekonomi mikro, kecil, dan ultra mikro."

"Pemulihan kualitas hidup yang berdaya saing," jelasnya.

Terkait kebijakan ekonomi, ia bertekad ekonomi lokal atau daerah diharapkan bisa positif pada triwulan ketiga ini.

Menurutnya, minimal perekonomian positif, tidak minus.

"Kuartal satu dan dua (perekonomian) buruk, negatif."

"Ketiga kami tendang, minimal tetap positif."

"Ada target yang kami upayakan dan terobosan- terobosannya," ucap Gubernur.

RAPBD 2021 juga disiapkan menjadi 'tendangan' untuk perekonomian Jawa Tengah melesat.

Karena itu, Ganjar berharap pembahasan di tingkat DPRD bisa cepat karena dewan sudah memiliki terobosan dan formula agar pembahasan bisa dilakukan di awal.

"Tidak bertele-tele dan kesepakatan juga tidak lepas."

"Jika di tengah jalan muncul hal yang baru itu yang sulit," ujarnya.

Secara ringkas, rancangan APBD 2021 Jawa Tengah yakni pendapatan daerah Rp 26,57 triliun dan belanja daerah Rp 26,92 triliun sehingga defisit Rp 350 miliar.

Untuk pembiayaan daerah meliputi penerimaan pembiayaa Rp 620 miliar dan pengeluaraan pembiayaan Rp 270 miliar sehingga pembiayaan netto menjadi Rp 350 miliar.

Dari angka defisit dan pembiayaan netto itu, angka sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) menjadi nihil. (Mamduh Adi)

Keinginan Mbah Daryi Akhirnya Terlaksana, Tujuh Bulan Rawat Kambing Biar Bisa Berkurban

Kalau Ganti Meteran Listrik yang Rusak, Bayar atau Tidak? Ini Penjelasan Lengkap PLN

Sapi Milik Rudin Laku Rp 110 Juta, Berkah Peternak Jelang Hari Raya Iduladha di Banjarnegara

Kisah Aisyah Lumpuh Sejak Usia 4 Bulan, Hanya Berbaring di Kamar, Kulitnya Juga Mulai Mengelupas

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved