Teror Virus Corona
Epidemolog Sebut Indonesia Memasuki Fase Rawan Virus Corona
Epidemiolog dari Universitas Griffith, Dicky Budiman kasus virus corona di Indoneisa memasuki fase rawan.
TRIBUNBANYUMAS. COM, JAKARTA - Epidemiolog dari Universitas Griffith, Dicky Budiman kasus virus corona di Indoneisa memasuki fase rawan.
Ia memprediksi fase itu akan dimulai pada bulan Juli hingga September mendatang.
Hal itu dibuktikan dengan peningkatan penderita Covid-19 yang terus bertambah.
Bahkan pada Kamis (9/7/2020) bahkan memecahkan rekor harian yaitu 2.657 kasus.
• Selama 6 Bulan Ada 956 Perkara Perceraian di Kabupaten Pekalongan
• Jadwal Acara TV Hari Ini Sabtu 11 Juli 2020: Trans TV, Trans 7, SCTV, RCTI, MNC TV, dan GTV
• Dua Pria Lakukan Hubungan Intim di Tempat Suci, Sempat Lari, Ditangkap Polisi Gara-gara Barang Ini
• Memilukan, Ditandu Mau Diobatkan Elisa Tewas Tercebur Sungai, Jembatan Gantung yang Dilalui Putus
WHO memperingatkan bahwa pandemi ini masih jauh dari "akhir".
Oleh karena itu, mereka mengimbau orang-orang untuk selalu waspada dan menjaga protokol kesehatan.
Lantas kapan pandemi akan berakhir?
Epidemiolog dari Universitas Griffith, Dicky Budiman mengaku tidak bisa memprediksi kapan tepatnya pandemi akan berakhir.
Namun Dicky memberikan tanda-tanda kapan pandemi akan mereda.
"Pandemi di mana pun dan kapan pun hanya akan selesai atau berakhir jika terpenuhi salah satu dari tiga pilihan (tanda)," ujarnya pada Kompas.com, Jumat (10/7/2020).
Pertama, ditemukannya obat definitif yang efektif untuk menyembuhkan penyakit Covid-19 atau setidaknya mencegah terjadinya infeksi (profilaksis atau PreP).
Kedua, ditemukannya vaksin yang dapat memberikan kekebalan efektif terhadap serangan virus SARS-CoV-2.
"Lalu ketiga yakni terjadinya kekebalan alamiah yang timbul setelah sebagian besar manusia terinfeksi Covid-19," katanya lagi.
Dicky optimistis memprediksi akhir tahun ini atau awal tahun obat Covid-19 akan ditemukan.