Berita Banjarnegara
Kosong karena Pandemi, Ruang Kelas SMP Cokroaminoto Banjarnegara Disulap Jadi 'Klinik' Kesehatan
Kosong karena Pandemi, Ruang Kelas SMP Cokroaminoto Banjarnegara Disulap Jadi 'Klinik' Kesehatan
Penulis: khoirul muzaki | Editor: yayan isro roziki
Memanfaatkan kekosongan aktiivitas belajar-mengajar di sekolah, pengelola SMP Cokroaminoto Punggelan Banjarnegara, punya cara kreatif. Yakni menjadikan ruang yang kosong di sekolah menjadi posko atau 'klinik' kesehatan.
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Aktivitas belajar-mengajar di sekolah selama pandemi Covid-19 ditiadakan, dan diganti belajar secara daring dari rumah masing-masing siswa.
Tentu saja, ruang-ruang kelas di sekolah kini menjadi kosong dari aktivitas.
Memanfaatkan kekosongan aktiivitas belajar-mengajar di sekolah, pengelola SMP Cokroaminoto Punggelan Banjarnegara, punya cara kreatif.
Yakni menjadikan ruang yang kosong di sekolah menjadi posko atau 'klinik' kesehatan.
• Rp500 Juta Hangus Jadi Abu, Nilai Kerugian Kebakaran Pabrik Tahu dan Rumah di Banjarnegara
• Gabungan Ormas di Purbalingga Tolak RUU HIP, Gelar Aksi Demosntrasi di Tengah Pandemi
• GOR Satria Kembali Dijadikan Tempat Karantina, New Normal Kasus Covid-19 di Banyumas Melonjak
• Alhamdulillah, Seluruh Pasien Reaktif Corona di Banjarnegara Dinyatakan Negatif Covid-19
Kepala SMP Cokroaminoto Punggelan Sigit Sarengat mengatakan, pembentukan posko kesehatan tersebut bertujuan untuk mempermudah akses kesehatan bagi siswanya, serta warga sekitar.
Lokasi sekolah yang cukup jauh dengan fasilitas kesehatan jadi alasan lain pos kesehatan itu didirikan. Pihaknya berinisiatif mendekatkan dan mempermudah akses kesehatan ke masyarakat.
"Momen libur karena pandemi ini kita manfaatkan untuk hal positif. Sekolah sengaja menggandeng Rumah Sakit Islam Banjarnegara untuk tim medisnya," kata Sigit
Lokasi yang digunakan pos kesehatan tersebut berada di sebuah ruang kosong yang sudah di desain menjadi ruang pemeriksaan dan tindakan.
Pemanfaatan masa libur dan ruang kosong ini ternyata mendapat apresiasi dari Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara Noor Tamami.
Noor Tamami menyatakan, melalui kegiatan ini, kesehatan warga sekolah menjadi terkontrol. Begitu pun warga sekitar yang juga bisa memanfaatkan fasilitas kesehatan ini.
"Ini langkah yang baik. Biasanya kita doronf soal unit kesehatan sekolah (UKS)."
"Di sini malah langsung rumah sakit yang turun tangan membina dan bekerjasama. Mungkin bisa ditularkan ke sekolah lain," katanya.
Direktur Rumah Sakit Islam Banjarnegara dr Agus Ujianto mengatakan, pembentukan pos kesehatan di sekolah merupakan cita cita lama pihaknya yang mulai diwujudkan.
Sebelumnya, pihaknya juga sudah membentuk pos kesehatan di Madrasah Ibtidaiyah Lebakwangi Kecamatan Pagedongan.
Pos kesehatan lainnya juga sudah dirintis di Ponpes Tanbihul Ghofiliin Mantrianom, dan Ponpes Al Fatah Banjarnegara.
"Saat ini baru pos kesehatan, tidak menutup kemungkinan bisa meningkat menjadi klinik dan seterusnya," kata Agus.
Agus berharap, pos kesehatan di sekolah ini bisa menjalin hubungan yang baik dengan bidan desa, puskesmas, dinas kesehatan dan fasilitas kesehatan lainnya.
Ini penting sebagai jejaring untuk peningkatan pelayanan kesehatan ke masyarakat ke depan.
"Di tempat inilah pusat kesehatan untuk pengabdian kepada sekolah dan masyarakat, integrasi dengan institusi yang lain sangat penting," harapnya. (*)
• Masuki Fase New Normal Pasien Positif Covid-19 di Banyumas Bertambah, Berikut Update Minggu 5 Juli
• Begini Syarat Penerapan New Normal Menurut WHO dan Bappenas, Daerah Mana Sudah Siap?
• Kepada Prabowo, Ezno Taruna Akmil Keturunan Prancis Mengaku Ingin Masuk Kopassus: Siap, Komando!
• 51 Toko Modern Berjejaring di Kabupaten Semarang Langgar Aturan, Masih Beroperasi hingga Kini