Teror Virus Corona

Kasus Positif Covid-19 di Semarang Melonjak, 3 Perusahaan Jadi Klaster Baru Penularan Corona

Kasus Positif Covid-19 di Semarang Melonjak, 3 Perusahaan Jadi Klaster Baru Penularan Corona

TRIBUN BANYUMAS/EKA YULIANTI FAJLIN
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengakui adanya lonjakan kasus Covid-19 di Kota Semarang. Karena itu, pihaknya terus menggelar tes massal, karena dimungkinkan banyak OTG di masyarakat, yang belum terdeteksi, sehingga membuat potensi penularan tinggi. 

"Kami semakin sering masuk ke pasar, mall, dan tempat kumpul. Maka, kemungkinan mendapatkan OTG (orang tanpa gejala) semakin besar. Terbukti, ruang karantina di diklat dan rumah karantina hampir penuh. Mereka adalah orang sehat tapi waktu dirapid atau swab hasilnya positif."

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Kasus positif Covid-19 di Kota Semarang hingga Minggu (5/6/2020), mencapai 718 kasus.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengakui ada lonjakan peningkatan kasus positif Covid-19 di Semarang, dikarenakan berbagai faktor.

Di samping itu, ditemukan 3 perusahaan yang menjadi klaster baru penyebaran virus corona di Kota Semarang.

Menurut Hendi --sapaan akrab Wali Kota Semarang--, saat ini Pemkot masih terus menggelar tes massal yang dilakukan sejak enam pekan yang lalu.

Masuki Fase New Normal Pasien Positif Covid-19 di Banyumas Bertambah, Berikut Update Minggu 5 Juli

Begini Syarat Penerapan New Normal Menurut WHO dan Bappenas, Daerah Mana Sudah Siap?

Gowes Pakai Masker, 2 Orang Warga Semarang Meninggal Dunia, Begini Kata Wali Kota Hendi

Terduga Teroris Perempuan Ditangkap Densus 88 di Semarang, Pak RT: Saya Sudah Diajak Komunikasi

"Kami semakin sering masuk ke pasar, mall, dan tempat kumpul. Maka, kemungkinan mendapatkan OTG (orang tanpa gejala) semakin besar."

"Terbukti, ruang karantina di diklat dan rumah karantina hampir penuh. Mereka adalah orang sehat tapi waktu dirapid atau swab hasilnya positif."

"Kemudian, dilakukan terapi yang diharapkan bisa negatif, sehat, dan tidak melakukan penularan di lingkungan mereka," jelas Hendi saat memberikan keterangan pers, Minggu (5/7/2020).

Menurutnya, peningkatan kasus Covid-19 di akota Semarang lebih banyak dari hasil tracing yang dilakukan terhadap kontak erat.

Sedangkan, pasien dalam pengawasan (PDP) memang ada namun jumlahnya tidak begitu besar.

"Umumnya, begitu tes mereka (yang PDP) positif dan langsung masuk ruang isolasi untuk dilakukan penanganan medis."

"Banyak yang membawa penyakit penyerta. Misal tipes, dicek positif. Demam berdarah dicek juga ada. Ini PR yang cukup sulit adalah menyembuhkan pasien seperti itu," katanya.

Dia menegaskan, tes akan masih ditingkatkan dan masih memberlakukan tes massal termasuk tracing.

3 perusahaan jadi klaster baru

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam menambahkan, pihaknya terus mengejar kontak erat karena dari kontak erat ini masih banyak yang ditemukan kasus positif.

Dia menyebutkan, dalam sepekan lalu hingga kini, ada beberapa klaster yang jumlahnya lebih besar dari klaster-klaster sebelumnya.

Ada tiga perusahaan yang ditemukan kasus positif Covid-19.

"Ini tidak hanya satu jadi beberapa (perusahaan). Ada tiga perusahaan tapi besar banget."

"Jumlahnya yang baru ketahuan di perusahaan A itu hampir 47. Itu sudah di swab semua."

"Di perusahaan B ada sekitar 24, terus yang C ini yang baru lebih dari 100," urainya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved