Teror Virus Corona
WHO Ungkap Laporan Pertama Kasus Virus Corona Bukan dari China, tapi dari . . .
WHO Ungkap Laporan Pertama Kasus Virus Corona Bukan dari China, tapi dari cabang WHO di China. jadi, laporan pertama dari WHO, bukan pemerintah china
Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi persnya pada 20 April lalu mengatakan bahwa laporan pertama datang dari China tanpa memperjelas apakah laporan itu dikirim oleh Otoritas China ataukah dari sumber lain.
TRIBUNBANYUMAS.COM, JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) membantah tudingan Amerika Serikat (AS) bahwa organisasi tersebut telah gagal menginformasikan wabah virus corona secara cepat.
WHO mengungkapkan, laporan kasus infeksi virus pertama kali disampaikan oleh cabang WHO di Tiongkok, dan bukan dari Pemerintah China itu sendiri.
Diketahui, kasus infeksi virus corona pertama kali dikabarkan terjadi di Wuhan, Provinsi Hubei, China, pada akhir 2019.
• Klaster Baru Virus Corona di Beijing Bermunculan, WHO Minta Semuanya Waspada, Seberapa Berbahaya?
• Khabib Nurmagomedov Berduka, Sang Ayah Meninggal Dunia, Presiden Rusia Putin Beri Penghormatan
• Jokowi: Kita Punya Peluang Jadi Negara Berpenghasilan Tinggi, tapi . . .
• Begini Syarat Penerapan New Normal Menurut WHO dan Bappenas, Daerah Mana Sudah Siap?
Dilansir media Perancis AFP, badan kesehatan PBB itu telah dituduh Amerika Serikat (AS) gagal dalam menginformasikan wabah virus corona dan dianggap terlalu percaya diri terhadap Beijing.
Pada 9 April lalu, WHO memublikasikan kronologi komunikasi beruntun, sebagian merupakan respons terhadap kritik awal tanggapan wabah yang kini telah merenggut lebih dari 520.000 jiwa di dunia.
Dalam kronologi komunikasi itu, WHO hanya mengatakan bahwa Komisi Kesehatan Kota Wuhan di Provinsi Hubei pada 31 Desember hanya memiliki kasus pneumonia.
Namun, badan kesehatan PBB itu tidak memberitahu siapa yang menginformasikan berita tersebut.
Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi persnya pada 20 April lalu mengatakan bahwa laporan pertama datang dari China tanpa memperjelas apakah laporan itu dikirim oleh Otoritas China ataukah dari sumber lain.
Namun, kronologi baru yang dipublikasikan pekan ini oleh lembaga yang bermarkas di Jenewa itu menawarkan lebih banyak versi detail terkait runtutan peristiwa-peristiwa tersebut.
Versi itu mengindikasikan bahwa cabang WHO di China pada 31 Desember lalu mencatat laporan "virus pneumonia" setelah menemukan pengumuman dari media di situs web Komisi Kesehatan Wuhan terkait isu tersebut.
Pada hari yang sama, layanan informasi wabah WHO mengambil laporan berita lain yang dikirim oleh jaringan pengawasan wabah internasional ProMed.
Jaringan tersebut berbasis di AS, yang melaporkan tentang kelompok kasus pneumonia serupa dari penyebab yang tidak diketahui di Wuhan.
Setelah itu, WHO menanyakan kepada Otoritas China terkait kasus ini dalam dua hari yang berbeda, yakni pada 1 dan 2 Januari silam.
Otoritas China kemudian mengabarkan pada 3 Januari silam.
Direktur darurat WHO Michael Ryan mengatakan pada konferensi pers pada Jumat bahwa setiap negara mempunyai waktu 24-48 jam untuk secara resmi memverifikasi suatu peristiwa dan memberikan informasi tambahan tentang sifat atau penyebab peristiwa yang terjadi kepada WHO.
Ryan menambahkan bahwa Otoritas China segera menghubungi WHO setelah badan kesehatan internasional itu meminta China untuk memverifikasi laporan.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan bahwa negaranya sebagai kontributor finansial terbesar WHO memotong pendanaan terhadap badan kesehatan tersebut.
Hal itu dilakukan setelah Trump menuduh WHO terlalu "dekat" dengan China dan gagal dalam menangani wabah virus corona. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul WHO Sebut Laporan Pertama Covid-19 Bukan dari China
• Lagi, 28 ASN Purbalingga Diberi Sanksi, Total 51 PNS Terbukti Langgar Netralitas berkait Pilkada
• Rekrutmen Calon Perwira Penerbang TNI Dinas Pendek, Simak Kebutuhan dan Info Lengkapnya Berikut Ini
• Entah Bagaimana Meski Sehat Suroto Tiduran hingga 10 Tahun, Tak Mau Bangun Sejak Erupsi Merapi 2010
• Nenek 74 Tahun Gasak Rp250 Juta, Modus Janjikan Korban Lolos Tes CPNS, Isi Hari Tua di Penjara